Kabar baiknya, hingga sejauh ini semua penduduk desa tersebut telah diperiksa dan dinyatakan negatif terhadap wabah pes ini.
Selain itu, ada sembilan warga desa yang pernah menjalin kontak dekat dengan pasien meninggal dan 26 warga lainnya yang pernah menjalin kontak telah menjalani karantina mandiri.
Sebelumnya, pemerintah Damao Banner, distrik tempat itu berada, telah menetapkan wilayah tersebut pada level siaga 3 terkait pencegahan penularan wabah hingga akhir tahun 2020.
Baca juga: Menilik Potensi Resesi Ekonomi Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19...
Masih dari sumber yang sama, kasus kematian akibat wabah pes di China adalah yang pertama, namun kasus ini adalah yang kedua kalinya terkonfirmasi di China.
Kasus sebelumnya ditemukan sekitar awal Juli lalu ketika pihak berwenang mendeteksi beberapa kasus bubonic di wilayah utara China, terutama Mongolia Dalam.
Akibat dari hal itu, pemerintah China bahkan telah menutup sejumlah tempat wisata di bagian utara negara itu yang dekat dengan perbatasan Mongolia.
Baca juga: Trending, Ini 10 Lokasi Wisata di Kawasan Dataran Tinggi Dieng