KOMPAS.com - Ibu kota Lebanon, Beirut, mengalami bencana akibat ledakan yang terjadi di daerah pelabuhan, Selasa (4/8/2020).
Hingga Jumat (7/8/2020), ledakan itu menewaskan sedikitnya 157 orang dan melukai 5.000 orang.
Jumlah itu diperkirakan masih akan meningkat karena operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut.
Baca juga: Saat Penduduk Lebanon Bersatu Bersihkan Jalanan Pasca-ledakan...
Selain itu sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggalnya sehingga harus mengungsi.
Menurut otoritas setempat, ledakan disebabkan pengapalan besar-besaran pupuk pertanian atau amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan Beirut tanpa tindakan pencegahan keamanan selama bertahun-tahun.
Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan ada 2.750 metrik ton amonium nitrat di sana.
Baca juga: Ledakan Lebanon dan Fakta-fakta soal Amonium Nitrat...