Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akibat Wabah Pes di Mongolia Dalam, China Isolasi Satu Desa

KOMPAS.com - Pemerintah China mengisolasi sebuah desa di wilayah otonomi Inner Mongolia atau Mongolia Dalam setelah salah satu warga meninggal dunia akibat terinfeksi bubonic plague atau wabah pes.

Inner Mongolia atau Mongolia Dalam merupakan sebuah daerah otonom setingkat provinsi di China. Ibu kotanya Hohhot.

Melansir CNN, Jumat (7/8/2020), pes adalah penyakit yang umurnya berabad-abad dan bertanggung jawab atas pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia.

Komisi Kesehatan Kota Baotou mengungkapkan, kasus kematian akibat pes tersebut dilaporkan oleh pihak berwenang setempat pada Minggu pekan lalu.

Pasien yang kini telah meninggal tersebut merupakan warga Desa Suji Xincun, Distrik Damao Banner.

Berdasarkan pernyataan Komisi Kesehatan, pasien tersebut meninggal karena kegagalan sistem peredaran darah. Tetapi tidak dijelaskan bagaimana pasien bisa terinfeksi.

Untuk menghindari penyebaran dari penularan wabah pes, pihak berwenang menutup desa Suji Xincun, tempat tinggal pasien yang meninggal, dan memerintahkan dIsinfeksi rumah setiap hari.

Kabar baiknya, hingga sejauh ini semua penduduk desa tersebut telah diperiksa dan dinyatakan negatif terhadap wabah pes ini.

Selain itu, ada sembilan warga desa yang pernah menjalin kontak dekat dengan pasien meninggal dan 26 warga lainnya yang pernah menjalin kontak telah menjalani karantina mandiri.

Sebelumnya, pemerintah Damao Banner, distrik tempat itu berada, telah menetapkan wilayah tersebut pada level siaga 3 terkait pencegahan penularan wabah hingga akhir tahun 2020.

Masih dari sumber yang sama, kasus kematian akibat wabah pes di China adalah yang pertama, namun kasus ini adalah yang kedua kalinya terkonfirmasi di China.

Kasus sebelumnya ditemukan sekitar awal Juli lalu ketika pihak berwenang mendeteksi beberapa kasus bubonic di wilayah utara China, terutama Mongolia Dalam.

Akibat dari hal itu, pemerintah China bahkan telah menutup sejumlah tempat wisata di bagian utara negara itu yang dekat dengan perbatasan Mongolia.

Wabah pes diketahui pernah menyebabkan pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia, yakni fenomena Black Death, di mana 50 juta orang di Eropa meninggal karena terjangkit pes atau bubonic sekitar abad pertengahan.

Penyakit itu ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui kutu ke manusia.

Wabah pes ini menyebabkan nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, demam hingga menggigil dan juga batuk.

Adanya antibiotik yang dapat mengobati wabah pes ini, dikatakan telah memabntu meredam penyebaran wabah, mencegah jenis penyebaran yang begitu cepat seperti yang terjadi di Eropa pada abad pertengahan.

Namun, keberadaan antibiotik tersebut tidak sepenuhnya membantu menghilangkan wabah pes.

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan wabah pes sebagai penyakit yang muncul kembali.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/07/163350665/akibat-wabah-pes-di-mongolia-dalam-china-isolasi-satu-desa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke