"Kami secara konsisten melihat klub malam sebagai penguat transmisi. Ini sangat disayangkan karena tahu bahwa kaum muda ingin melanjutkan kegiatan normal," kata Maria.
Baca juga: Ikut Reuni, 14 Orang dalam Satu Keluarga Positif Covid-19, 1 Meninggal
WHO juga mendesak negara-negara di dunia untuk membatasi perjalanan ke luar negeri dan hanya memprioritaskan perjalanan penting untuk keadaan darurat.
WHO merekomendasikan bahwa prioritas harus diberikan pada perjalanan penting untuk keadaan darurat, tindakan kemanusiaan, perjalanan personel penting, dan pemulangan.
Desakan itu muncul akibat lonjakan infeksi baru di banyak negara sehingga negara-negara harus menerapkan kembali beberapa pembatasan perjalanan.
WHO mendesak setiap negara untuk melakukan analisis risiko, manfaatnya sendiri dan memutuskan prioritasnya, sebelum mengizinkan perjalanan internasional.
Dalam aturan perjalanan terbarunya, WHO mengatakan negara-negara harus mempertimbangkan epidemiologi lokal dan pola penularan, kesehatan nasional dan langkah-langkah sosial yang sudah ada.
Baca juga: Melebihi Batas WHO, Positivity Rate Covid-19 di Indonesia 12,3 Persen, Apa Dampaknya?
Apabila negara memilih untuk mengkarantina semua penumpang pada saat kedatangan, mereka harus melakukannya setelah menilai risiko tersebut dan mempertimbangkan keadaan setempat, kata WHO.
"Tidak ada 'risiko nol' ketika mempertimbangkan potensi impor atau ekspor kasus dalam perjalanan internasional," demikian pernyataan WHO dikutip dari Channel News Asia, Jumat (31/7/2020).
Awal pekan ini, WHO mengatakan bahwa larangan perjalanan internasional tidak dapat diterapkan tanpa batas waktu.
Negara-negara harus berbuat lebih banyak untuk mengurangi penyebaran virus corona baru di dalam perbatasan mereka.
WHO mengatakan bahwa mereka akan memperbarui pedoman perjalanannya menjelang liburan musim panas belahan bumi utara.
Sebelumnya pada bulan Juli, WHO mendesak para pelancong untuk mengenakan masker di pesawat.
Selain itu, juga tetap mendapatkan informasi saat kasus Covid-19 melonjak lagi di beberapa negara.
Panduan WHO sebelumnya untuk para pelancong telah memasukkan saran yang masuk akal yang berlaku untuk pengaturan lain seperti jarak sosial, mencuci tangan dan menghindari menyentuh mata, hidung atau mulut.
Baca juga: WHO Sebut Hasil Tes Covid-19 di Indonesia Lama, Apa Dampaknya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.