Penelitian ini adalah inisiatif sekuensing genom terbesar yang pernah ada untuk ayam domestik dan semua spesies burung hutan liar dari habitat alami mereka di seluruh dunia hingga saat ini.
Fuller mengatakan, ada penelitian genetika ayam lainnya, tapi yang membuatnya menjadi studi penting adalah cakupan unggas hutan liar yang digunakan, yaitu dari seluruh wilayah di mana unggas hutan liar muncul.
"Memiliki cakupan populasi liar benar-benar memungkinkan kita untuk memahami dari mana ayam berasal," kata Fuller.
Dia juga memuji metode penelitian ini.
Menurut Fuller, para peneliti mampu menentukan ayam 'liar' mana yang mungkin tidak benar-benar liar.
Bukti arkeologis dari daerah yang sekarang diidentifikasi sebagai asal ayam dapat memberikan wawasan tentang seperti apa perekonomian manusia yang pertama kali menggunakan ayam.
Dapat diketahui pula bagaimana manusia mengolah burung hutan yang langka menjadi sumber protein mereka.
Wang menambahkan, pengambilan sampel lebih lanjut dari unggas hutan liar dan dimasukkannya DNA purba juga memerlukan lebih banyak penelitian di masa depan.
Baca juga: Antisipasi Kelaparan Berlanjut, Korea Utara Bangun Peternakan Ayam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.