Seorang ilmuwan komputer di Indian Institute of Technology Bombay di Mumbai Manoj Gopalkrishnan mengatakan, teknisi laboratorium harus menunggu hasil dari putaran pertama yang justru bisa memperlambat proses pengujian.
Sebaliknya, Gopalkrishnan mengusulkan melakukan semua tes dalam satu putaran.
Baca juga: Membandingkan Tes Covid-19 di Indonesia dan Dampaknya bagi Penyebaran Virus
Metode itu melibatkan pencampuran sampel dalam kelompok yang berbeda dengan menggunakan teknik penghitungan yang dikenal sebagai Kirkman triples, yaitu menetapkan aturan tentang bagaimana sampel harus didistribusikan.
Dia menganalogikan dengan sebuah matriks datar yang setiap barisnya mewakili satu tes dan setiap kolom mewakili satu orang.
Secara umum, setiap tes harus mencakup jumlah sampel yang sama dan sampel setiap orang harus diuji dalam jumlah yang sama.
Namun, ilmuwan lain mengatakan bahwa strategi satu langkah memerlukan lebih banyak tes untuk memastikan tingkat akurasi yang sama.
"Pendekatan satu langkah juga berarti bekerja dengan sejumlah besar sampel sekaligus dan bisa jadi rumit. Tidak mungkin bagi teknisi untuk melakukan pengumpulan ini. Anda akan membutuhkan sistem robot," kata ahli informatika di Texas A&M University di College Station.
Melihat masih rendahnya tingkat tes virus corona di Indonesia, metode pooling test atau group test dapat menjadi alternatif untuk dilakukan.
Epidemiolog Dicky Budiman menyebutkan opsi tersebut bisa dilakukan di Indonesia untuk mempercepat pelacakan persebaran virus dengan menguji lebih banyak sampel individu.
"Melihat kondisi secara umum dimana penyebaran pada tingkat komunitas sudah banyak terjadi di wilayah Indonesia, juga melihat jumlah penduduk kita yang relatif besar, strategi selain peningkatan jumlah, kapasitas, dan utilitas dari lab pemeriksanaan Covid-19, saya melihat ada strategi lain, yaitu dengan pooling testing," kata Dicky dikutip Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Baca juga: 14 Dokter Meninggal dalam Sepekan, Kenapa Banyak Nakes Terinfeksi Covid-19?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.