Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Virus Corona: Lebih Banyak Masker daripada Ubur-ubur di Lautan

Kompas.com - 21/06/2020, 11:43 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konservasionis telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona dapat memicu lonjakan polusi laut.

Pasalnya, masker dan sarung tangan dalam jumlah besar ditemukan mengambang seperti ubur-ubur tersebar di dasar laut.

Dikutip dari The Guardian, 8 Juni 2020, organisasi nirlaba Perancis Operation Mer Propre yang kegiatannya termasuk mengumpulkan sampah di sepanjang Cote d'Azur, mulai membunyikan alarm peringatan pada akhir bulan lalu.

Penyelam telah menemukan limbah sampah berupa lusinan sarung tangan lateks, masker, dan botol hand sanitizer di bawah ombak Laut Mediterania.

Limbah tersebut mengambang bersama gelas-gelas sekali pakai dan kaleng alumunium.

Joffrey Peltier dari organisasi itu mengatakan, jumlah masker dan sarung tangan yang ditemukan jauh dari luar biasa.

Namun, dia khawatir penemuan itu mengisyaratkan adanya jenis polusi baru yang diperkirakan akan ada di mana-mana setelah jutaan orang di seluruh dunia beralih ke plastik sekali pakai untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Ini janji polusi yang akan datang jika tak ada yang dilakukan," kata Peltier.

Baca juga: Pulang karena Pandemi, Mantan Pekerja Migran Menjadi Penggerak Pembuatan Masker di Kampungnya

Dorong penggunaan masker yang bisa dicuci 

Organisasi itu pun mendorong warga untuk menggunakan masker yang bisa digunakan kembali dan mengganti sarung tangan dengan sesering mungkin mencuci tangan.

"Dengan semua alternatif, plastik bukanlah solusi untuk melindungi kita dari Covid-19. Itu pesannya," jelas dia.

Sebelum adanya pandemi, para aktivis lingkungan telah memperingatkan ancaman terhadap lautan dan kehidupan di dalamnya dengan melonjaknya polusi plastik.

Menurut perkiraan PBB 2018, sebanyak 13 juta ton plastik masuk ke laut setiap tahun. Sementara Laut Mediterania harus menerima 570.000 ton aliran plastik setiap tahunnya atau sama dengan membuang 33.800 botol plastik setiap menit ke laut.

Angka-angka itu berisiko tumbuh secara substansial karena negara-negara di seluruh dunia menghadapi pandemi virus corona.

Seorang politisi Perancis mengatakan, masker sering mengandung plastik seperti polypropylene.

Baca juga: 8 Jenis Masker Alami untuk Menghilangkan Kulit Berminyak

"Dengan masa hidup 450 tahun, masker ini adalah bom waktu ekologis karena konsekuensi lingkungannya yang abadi bagi planet kita," tulisnya dalam surat kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Tren
Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Tren
Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com