Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Penggunaan Masker Lebih Efektif Cegah Corona daripada Pembatasan Sosial?

Kompas.com - 13/06/2020, 20:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Imbauan menerapkan perilaku hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona terus digencarkan pemerintah.

Protokol yang dianjurkan di antaranya rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), DR Pandu Riono, MPH, PhD, menyebutkan, penggunaan masker ini lebih efektif dalam mencegah penularan virus corona daripada pembatasan sosial.

Benarkah demikian? 

Melalui akun Twitternya, @drpriono, Pandu mengunggah grafik kurva harian kasus baru virus corona di New York City, Amerika Serikat, yang menunjukkan face covering (menutup wajah) dinilai lebih efektif untuk menurunkan potensi penularan daripada pembatasan sosial.

"Efek selalu pakai masker ternyata potensial lebih besar untuk cegah penularan dibandingkan pembatasan sosial ya. #gerakanpakaimasker," tulis Pandu dalam twitnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Berbahayakah Olahraga dengan Memakai Masker?

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Pandu mengatakan, efektivitas penggunaan masker dapat diketahui berdasarkan pergerakan manusia dengan memperhatikan kebersihan tangan.

"Pada dasarnya pergerakan manusia itu alamiah, tidak mungkin dibatasi. Lockdown (pembatasan sosial di AS) itu efeknya terbatas, sementara. Tapi dampaknya sosio-ekonominya bisa besar dan lama," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

Menurut dia, jika setiap orang menggunakan masker dengan benar, maka penularan virus bisa ditekan sampai titik terendah dengan konbinasi jaga jarak fisik dan memperhatikan kebersihan tangan.

"Dengan tindakan itu, tentunya dapat mencegah gelombang kedua pandemi dan seterusnya," lanjut Pandu.

Efektivitas penggunaan masker

Karyawan restoran menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan saat menyajikan makanan di Hotel Santika Depok, Selasa (9/6/2020). Sebanyak kurang lebih 80 unit hotel jaringan Santika Indonesia Hotels dan Resorts mulai dibuka sejak 4 Juni 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan kenormalan baru untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Karyawan restoran menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan saat menyajikan makanan di Hotel Santika Depok, Selasa (9/6/2020). Sebanyak kurang lebih 80 unit hotel jaringan Santika Indonesia Hotels dan Resorts mulai dibuka sejak 4 Juni 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan kenormalan baru untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Terkait efektivitas penggunaan masker, Pandu menjelaskan, jika seseorang yang positif terinfeksi virus corona tetapi tanpa gejala berbicara dengan orang lain yang menggunakan masker, virus akan menyebar dan kemungkinan kecil dapat tertular ke orang lain.

Sementara, jika orang yang terinfeksi virus menggunakan masker, ketika berbicara dengan orang lain yang menggunakan masker, maka sangat kecil kemungkinan penularan virus dapat terjadi.

Untuk menyebarluaskan kesadaran penggunaan masker, Pandu turut dalam sosialisasi melalui media sosial dengan tagar #gerakanpakaimasker.

Ia menjelaskan, tagar tersebut merupakan salah satu kampanye gerakan memakai masker secara nasional.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com