Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Masker N95 Lebih Unggul Lindungi Petugas Medis dari Virus Corona

Kompas.com - 09/06/2020, 12:01 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah analisis baru terhadap 172 studi mengonfirmasi mengenai apa yang pernah dikatakan para ilmuwan selama ini yakni N95 beserta masker respirator lain jauh lebih unggul dalam melindungi tenaga medis dari virus corona.

Hasil penelitian yang diterbitkan The Lancet tersebut menegaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO beserta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) seharusnya merekomendasikan pekerja medis seperti perawat dan mereka yang di UGD mengenakan masker N95, bukan sekedar masker biasa.

"Sangat mengecewakan bahwa WHO dan CDC telah menyarankan bahwa masker bedah memadai, padahal jelas tidak," kata David Michaels, seorang profesor di Universitas George Washington yang mengepalai Keselamatan dan Administrasi Kesehatan di bawah Presiden Obama sebagaimana dikutip dari NYTimes. 

Menurut dia, banyaknya tenaga medis yang menggunakan masker bedah inilah yang menjadi salah satu penyebab masih banyaknya pekerja yang terinfeksi.

Baca juga: Jangan Lupa Pakai Sunscreen Walau Wajah Tertutup Masker

Perlindungan hingga 96 persen

Menurutnya, berdasarkan hasil temuan masker N95 memberikan perlindungan sebesar 96 persen. 

Sementara masker bedah hanya 67 persen. Temuan tersebut merupakan hal penting saat Amerika Serikat bergerak untuk membuka kembali perekonomian.

"Ketika ada ketidakpastian dan Anda tidak tahu segalanya tentang suatu penyakit, Anda harus berhati-hati, yang berarti Anda harus mengambil yang terburuk dan memberikan yang terbaik bagi pekerja perawatan kesehatan," kata Dr. Raina MacIntyre, seorang ahli epidemiologi di Universitas New South Wales di Sydney, Australia

Sebelumnya, juga terdapat penelitian yang menunjukkan memakai masker menunjukkan hasil efektif.

Analisis baru juga menunjukkan bahwa memberikan perlindungan terhadap mata dengan pelindung wajah atau menggunakan kacamata pelindung dapat memberikan perlindungan tambahan bagi petugas kesehatan. 

Analisis menemukan, penggunaan masker mengurangi kemungkinan infeksi menjadi 3 persen dari 17 persen, dan pelindung mata menjadi 6 persen dari 16 persen.

Penelitian juga  menunjukkan bahwa virus dapat menyebar melalui tetesan kecil yang disebut aerosol.

Baca juga: Mengapa Masih Ada Orang Enggan Memakai Masker Selama Pandemi Covid-19?

Sebuah tinjauan di jurnal Science sempat membahas mengenai rekomendasi WHO tentang saran seperti jarak fisik dan mencuci tangan. Menurut dia,  ini didasarkan pada sudi yang sudah cukup lama yakni tahun 1930.

Meski demikian, para peneliti juga menekankan bahwa orang juga harus terus mencuci tangan sesering mungkin.

CDC sendiri sempat pula tak merekomendasikan masker sampai tanggal 3 April 2020 dan baru-baru ini mengatakan bahwa pekerja kesehatan cukup menggunakan masker bedah kecuali jika mereka terlibat dalam prosedur yang menangani aerosol.

Seorang juru bicara CDC tidak menanggapi studi The Lancet ini tetapi mengatakan pihaknya akan terus-menerus mengevaluasi ilmu baru dan menyesuaikan pedomannya agar sesuai.

Tinjauan ini juga menawarkan beberapa informasi praktis untuk model penyakit.

Misalnya, ini menunjukkan bahwa pelacakan kontak untuk orang-orang yang berpotensi terpapar harus mencakup siapa saja yang berada dalam jarak enam kaki dari orang yang terinfeksi.

Analisis ini didasarkan pada studi observasional yang dilakukan selama pandemi virus corona, serta epidemi SARS dan MERS.

 Baca juga: Kapolda Maluku: Insiden Polisi Pukul PKL Tak Pakai Masker Jangan Terulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com