KOMPAS.com - Pada masa pandemi virus corona, sebagian besar menjalani aktivitas di rumah.
Bekerja dan belajar, semuanya sebisa mungkin dilakukan dari rumah. Kebiasaan baru ini, bagi sebagian orang, terasa lebih melelahkan karena harus berbagi fokus antara bekerja dan urusan rumah.
Di media sosial, ada pula yang berbagi bahwa selama work from home, waktu kerjanya justru lebih panjang.
Sementara, bagi tenaga medis, masa-masa seperti saat ini sangat menguras tenaga mereka yang harus siaga menangani pasien Covid-19.
Jam istirahat berkurang. Bagaimana caranya agar bisa merasakan tidur yang berkualitas dengan waktu terbatas?
Dilansir dari Healthline, tidur berkualitas atau tidur nyenyak itu disebut deep sleep.
Deep sleep adalah tahapan tidur yang Anda butuhkan untuk merasa segar saat bangun tidur.
Baca juga: Tidur Nyenyak dan Rutin Olahraga Bisa Bantu Anak Tumbuh Lebih Tinggi
Dengan deep sleep, metabolisme glukosa di otak meningkat selama tidur nyenyak.
Hal itu mendukung terciptanya memori jangka pendek dan jangka panjang serta proses pembelajaran keseluruhan.
Selain itu, deep sleep juga punya manfaat sebagai berikut:
Ada yang mengaitkan deep sleep dengan bertambahnya usia. Jika Anda berusia di bawah 30 tahun, Anda bisa tidur nyenyak selama 2 jam setiap malam.
Sementara, jika Anda berusia di atas 65 tahun, Anda mungkin hanya mendapatkan setengah jam tidur nyenyak setiap malam.
Agar tidur Anda nyenyak, ada beberapa tahapan. Tidur dibagi menjadi 2 kategori, yaitu REM dan Non-REM.
Anda memulai tidur malam dengan tidur non-REM yang diikuti dengan periode singkat tidur REM. Siklus berlanjut sepanjang malam setiap 90 menit.
Deep sleep terjadi pada tahap akhir dari tidur non-REM.
Baca juga: Cara Memperbaiki Pola Tidur setelah Puasa Ramadhan