Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Mengenang Kepergian Didi Kempot | 18 Provinsi dengan Nol Kasus Baru Covid-19

Kompas.com - 06/05/2020, 05:13 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com - Informasi seputar meninggalnya Didi Kempot, The Godfather of The Broken Heart "mengambil alih" pemberitaan di laman Tren sepanjang Selasa (5/5/2020).

Pelantun lagu "Sewu Kutho" tersebut diketahui meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah karena henti jantung atau sudden cardiac arrest.

Kepergian penyanyi campursari ini mengagetkan banyak pihak.

Selain perihal kepulangan Didi Kempot, informasi seputar penyebaran virus corona, terutama di Indonesia yang tidak ditemukannya kasus baru di 18 provinsi di Indonesia juga menarik perhatian pembaca.

Berikut berita terpopuler Tren sepanjang Selasa (5/5/2020) hingga Rabu (6/5/2020).

1. Mengenang kepergian Didi Kempot, The Godfather of Broken Hearth

Warga mengusung poster ucapan duka cita untuk mengenang penyanyi campursari Dionisius Prasetyo atau Didi Kempot yang meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Didi Kempot meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Selasa (5/5/2020), dan rencananya akan dimakamkan di tempat kelahiran Ngawi, Jawa Timur.ANTARA FOTO/MAULANA SURYA Warga mengusung poster ucapan duka cita untuk mengenang penyanyi campursari Dionisius Prasetyo atau Didi Kempot yang meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020). Didi Kempot meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Selasa (5/5/2020), dan rencananya akan dimakamkan di tempat kelahiran Ngawi, Jawa Timur.

Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.30 di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah karena henti jantung.

Banyak pihak yang kaget atas kepulangan pelantun lagu "Sewu Kutho" hingga "Stasiun Balapan" ini.

Masyarakat Indonesia dan Sobat Ambyar khususnya kehilangan akan sosoknya.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Selamat Jalan Didi Kempot, The Godfather of Broken Hearth...

2. Jadwal dan biaya terbaru LTMPT

Tangkapan layar akun Instagram resmi LTMPTDOK. INSTAGRAM/LTMPT Tangkapan layar akun Instagram resmi LTMPT

Adanya wabah virus corona membuat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mengalami penyesuaian.

Sebelumnya pelaksanaan UTBK sempat ditunda, dan melalui surat edaran Nomor 11/SE. LTMPT/2020 jadwal pelaksanaan tes diubah. Kini, pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) ditiadakan.

Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya di mana pelaksanaan UTBK melalui dua tes, yakni Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Lebih lengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Simak, Jadwal dan Biaya Terbaru LTMPT Serta Ditiadakannya TKA

3. Mengenal penyakit henti jantung yang menyerang Didi Kempot

Ilustrasi serangan jantung di usia mudaShutterstock.com Ilustrasi serangan jantung di usia muda

Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pagi di Rumah Sakit Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah.

Pelantun lagu "Sewu Kutho" yang sudah berkiprah di dunia hiburan puluhan tahun ini sempat mendapatkan perawatan medis selama 20 menit sebelum akhirnya dokter menyatakan yang bersangkutan meninggal dunia.

Didi dilarikan ke rumah sakit pukul 07.25 WIB alam kondisi tak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 07.45 WIB.

Ia meninggal karena henti jantung atau sudden cardiac arrest.

Informasi selengkapnya dapat disimak di berita berikut:

Mengenal Henti Jantung, Penyebab Didi Kempot Meninggal

4. Pasien Covid-19 alami "Happy Hypoxia", apa itu?

Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umumShutterstock Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umum

Sejumlah gejala baru dilaporkan muncul terkait dengan penyakit Covid-19.

Sebelumnya dilaporkan tiga gejala umum pada penderita Covid-19 yakni demam, batuk dan sesak napas. Namun beberapa waktu lalu CDC menambahkan 6 gejala baru terkait virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

Kini dilaporkan adanya sejumlah pasien yang tampak baik-baik saja tetapi memiliki kadar oksigen yang rendah, dapat mengalami ketidaksadaran hingga kematian baru yang dikenal happy hypoxia.

Lebih lengkap informasinya dapat disimak di berita berikut:

Sejumlah Pasien Covid-19 Alami "Happy Hypoxia", Apa Itu?

5. Provinsi yang melaporkan tidak adanya kasus baru virus corona

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.KOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.

Sebanyak 18 provinsi melaporkan tidak adanya kaus baru infeksi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 hingga Senin (4/5/2020).

Hal ini tentu saja menjadi kabar gembira tersendiri, di luar jumlah korban jiwa yang terus meningkat akbat serangan virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

18 provinsi tersebut menyebar tidak hanya di Pulau Jawa.

Lebih lengkapnya, simak informasi berikut:

18 Provinsi di Indonesia Nol Kasus Baru Infeksi Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: DIDI KEMPOT Godfather of Broken Heart (1966-2020)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com