KOMPAS.com - Mungkin tidak banyak musisi Indonesia yang sangat digandrungi oleh warga negara lain. Dari sedikit musisi itu, Didi Kempot menjadi salah satunya, dia sangat terkenal di Suriname.
Lewat lagu bertajuk "Angin Paramaribo", Didi Kempot sering dianggap sebagai penyanyi atau "warga" Suriname. Paramaribo adalah ibu kota negara Suriname.
Nama Didi memang sangat dikenal di negeri bekas jajahan Belanda yang terletak di timur laut Amerika Latin itu.
Baca juga: Ojo Mudik hingga Ora Bisa Mulih, Lagu Didi Kempot tentang Virus Corona
Diundang Presiden Suriname
Begitu terkenalnya, sampai ia diundang ke hotel oleh Presiden Suriname, Weyden Bosch, saat berkunjung ke Indonesia sekitar awal tahun 1998.
"Saya ngobrol dengan presiden dan istrinya di kamar hotel. Santai, seperti bertemu dengan teman lama," tutur Didi pada suatu siang akhir Agustus di Kampung Sumber, Solo, dikutip dari harian Kompas (7/9/1999).
Menurut Pat H Amatmarwan, impresario keturunan Jawa yang berjasa mengorbitkan Didi Kempot di Belanda dan Suriname saat itu, banyak fans Didi di Suriname.
Baca juga: Kreativitas Didi Kempot dan Pelajaran Filsafat Eksistensi
Sekitar tahun 1999, warga keturunan Jawa lumayan banyak bermukim di Belanda (25.000 dari 300.000 orang Indonesia di sana), serta di Suriname (80.000 dari 400.000 jiwa populasi penduduk Suriname).
"Masyarakat Jawa di Suriname amat fanatik terhadap hal-hal yang berhubungan dengan budaya Jawa," imbuh Isharyanto, musisi anggota Favourite Group yang pertama kali membawa Didi ke Belanda tahun 1994.
Nyanyi satu lagu tujuh kali berturut-turut
Biasanya saat Didi Kempot pentas di Suriname, publik seperti histeris. Tak jarang, Didi diminta menyanyikan satu lagu yang sama sampai tujuh kali berturut-turut.
"Setiap kali membawakan lagu 'Layang Kangen' (Surat Rindu), begitu musik jreng, serentak seluruh penonton tanpa diminta langsung koor: Layangmu tak tampa wingi kuwi/Wis tak waca/Apa sing dadi karepmu... Saya tinggal menyodorkan mike ke arah mereka. Wah, jadi penyanyi kok seenak ini. Enggak susah payah, dibayar lagi," ujar Didi.
Baca juga: Saat Didi Kempot Mendamaikan Campursari dan Pop
Tembang Jawa "Layang Kangen" ciptaannya dianggap berhasil mengganti posisi lagu "Rek Ayo Rek" karya Isharyanto yang pernah jadi "lagu nasional" di Suriname.
Adapun nama-nama artis penyanyi yang pernah melekat di hati warga Jawa di sana lainnya adalah Waldjinah, Mus Mulyadi, dan Ary Koesmiran.
Medali penghargaan dari Suriname