Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Hong Kong Nol Kasus Baru Virus Corona dalam Sepekan

Kompas.com - 27/04/2020, 17:21 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hong Kong melaporkan tidak ada penambahan kasus baru Covid-19 di wilayahnya untuk ketiga kali dalam sepekan.

Meskipun begitu, otoritas kesehatan Hong Kong mendesak warga untuk tidak melonggarkan pencegahan terhadap wabah ini.

Data Worldometers menunjukkan, sejauh ini Hong Kong melaporkan sebanyak 1.038 kasus positif Covid-19, dengan empat kasus kematian.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Warga China dan Hong Kong Beralih ke Makanan Vegan

Melansir scmp, Minggu (26/4/2020)otoritas kesehatan setempat telah menyampaikan bahwa penularan hanya akan dianggap terkendali jika tidak ada kasus baru yang dicatat untuk setidaknya satu atau dua periode inkubasi, yang berarti dua minggu hingga satu bulan.

"Mengingat bahwa situasi Covid-19 tetap parah dan bahwa ada peningkatan terus-menerus dalam jumlah kasus di seluruh dunia, masyarakat sangat didesak untuk menghindari semua perjalanan tidak penting di luar Hong Kong," kata Pusat Pengendalian Kesehatan Hong Kong, Minggu (26/4/2020).

Selain itu, warga tetap diminta untuk mejaga jarak sosial untuk meminimalkan risiko infeksi.

Masyarakat juga diminta tetap menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan setiap saat, yang merupakan kunci perlindungan terhadap infeksi dan pencegahan penyebaran penyakit.

Baca juga: Timo Tjahjanto Sebut The Night Comes for Us Terinspirasi dari Film Hong Kong

Hong Kong dapat mulai mengurangi pembatasan secara bertahap setelah tidak memiliki kasus yang ditransmisikan secara lokal selama dua periode inkubasi, yang berarti selama 28 hari.

Dr Leung Chi-chiu, ketua komite penasihat Asosiasi Medis untuk penyakit menular, mengatakan, Hong Kong membutuhkan sekitar seminggu lagi sebelum dapat menilai apakah mulai melonggarkan pembatasan.

Namun, ia memperingatkan bahwa kota itu harus tetap waspada dan berjaga-jaga terhadap kemungkinan infeksi dari luar negeri karena situasi yang belum terkendali di sejumlah negara.

Baca juga: Melihat Cara Hong Kong Kendalikan Virus Corona Tanpa Lockdown...

Masyarakat patuh

Tren penurunan kasus di Hong Kong menjadi pertanda baik. Meskipun begitu, para ahli tetap meminta menjaga jarak sosial harus tetap dilanjutkan setidaknya sampai pertengahan tahun ini.

Hong Kong tidak melakukan penguncian kota secara menyeluruh seperti yang dilakukan negara lain.

Namun, sejumlah aturan yang dilakukan selama pandemi telah berhasil menekan penyebaran kasus corona.

Baca juga: Studi China: Tingkat Risiko Gejala Virus Corona pada Ibu Hamil Rendah

Terlebih, penduduk merespons dengan benar dan mengindahkan saran untuk menggunakan masker dan menghindari tempat-tempat ramai.

"Hong Kong telah menunjukkan bahwa transmisi Covid-19 dapat secara efektif tanpa menggunakan lockdown yang sangat mengganggu yang diadopsi oleh daratan China, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa Barat," kata ketua peneliti Benjamin Cowling, seorang profesor epidemiologi dan biostatistik di Sekolah kesehatan masyarakat HKU.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com