Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 April Hari Malaria Sedunia, Indonesia Pernah Jadi Eksportir Obatnya ke Afrika

Kompas.com - 25/04/2020, 14:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Persebaran atau peningkatan kasus Covid-10 yang begitu cepat membuat WHO menggaris bawahi pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati malaria menggunakan metode aman.

Sehingga pasien maupun petugas kesehatan bisa terhindar dari infeksi virus corona yang mungkin saja ada pada seorang pasien, tanpa diketahui.

Indonesia pengekspor bahan baku obat malaria

Pada Maret 1966, Indonesia pernah diminta oleh salah satu perusahaan di Nigeria untuk mengekspor bahan baku pembuatan obat anti-malaria, yakni cinchona bark atau kulit kina alami.

Dikutip dari atikel Harian Kompas edisi 21 Maret 1966, perusahaan bernama R. Lababedl Group of Companies menghubungi Kedutaan Besar RI untuk Nigeria di Lagos untuk meminta kulit kina ini langsung dari Tanah Air.

Baca juga: Hari Malaria Sedunia, Ketahui Fakta Penyakit Mematikan Ini

Bahan dasar obat kina tersebut sangat dibutuhkan oleh Nigeria untuk memproduksi obat malaria, penyakit yang banyak diderita masyarakat di negara tersebut.

Ketika itu pemberantasan malaria di Nigeria belum begitu berjalan dengan lancar, sementara diketahui, obat kina adalah yang paling mujarab untuk menyembuhkan pasien malaria.

Menerima permintaan ekspor tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Nigeria meminta keterangan lebih lanjut dari Menteri Perdagangan di Indonesia, bagaimana soal ekspor kulit kina ini.

Bagaimana pun, kegiatan perdagangan internasional seperti ini bisa mendatangkan keuntungan devisa bagi Indonesia.

Tak hanya Nigeria, Vietnam juga meminta Indonesia untuk mengirim produk yang sama ke negaranya.

Saat itu, dunia memang mengarahkan  pandangannya kepada Indonesia terkait keberadaan bahan baku obat alami ini. Pasalnya, kina dari Kongo tidak keluar ketika itu.

Sementara kina sintetis diyakini tidak semujarab kina alami yang datangnya dari Indonesia. Oleh karena itu, kulit kina pun sempat mengalami kenaikan harga yang tinggi.

Baca juga: Berawal dari Wabah Malaria, Ini Sejarah Hari Kesehatan Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com