Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

25 April Hari Malaria Sedunia, Indonesia Pernah Jadi Eksportir Obatnya ke Afrika

KOMPAS.com - Hari ini, 25 April 2020 diperingati sebagai Hari Malaria Internasional.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan RBM memberantas malaria dengan menggagas program "Bebas malaria mulai dari aku". 

RBM atau Roll Back Malaria merupakan gerakan sosial mengurangi separuh dari penderitaan yang disebabkan oleh penyakit malaria pada tahun 2010

Gerakan ini dikampanyekan di kalangan akar rumput dengan tujuan tetap memasukkan malaria sebagai isu penting dalam agenda politik, memobilisasi sumber daya tambahan, dan memberdayakan masyarkat agar dapat melakukan pencegahan juga perawatan penyakit ini.

Melalui pimpinan tinggi negara dan aksi kolektif, bersama-sama dunia bisa mengurangi penderitaan dan kematian yang disebabkan oleh malaria.

Turun 40 persen

Di antara tahun 2000 dan 2014, jumlah kematian akibat penyakit malaria mengalami penurunan sebesar 40 persen secara global, dari sekitar 743.000 mnjadii 446.000 kasus.

Namun, beberapa tahun terakhir penurunan angka kematian itu tak lagi terjadi. Menurut laporan WHO soal kasus malaria di dunia tahun 2019, tidak ada pengurangan kasus infeksi baru malaria sejak 2014-2018.

Sementara jumlah pasien meninggal angkanya hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Untuk itu, diperlukan tindakan signfikan untuk membuat penanganan malaria bisa kembali seperti sebelumnya yang efektif menurunkan angka kematian penderitanya.

Hal ini terutama menjadi tantangan bagi negara-negara yang paling banyak terjadi kasus malaria. Malaria banyak terjadi di negara-negara Afrika, seperti Nigeria.

Gerakan atau program gagasan WHO bertajuk "Bebas malaria mulai dari aku" ini sebenarnya melibatkan banyak aspek, mulai dari anggota masyarakat, para pejabat negara sebagai pengendali keputusan dan anggaran.m

Selain itu, perusahaan swasta juga akan diuntungkan jika karyawannya bebas dari malaria, dan sebagainya.

WHO menyebut saat ini negara-negara dengan kasus malaria tinggi juga tengah didera pandemi global Covid-19, sebagaimana kebanyakan negara lain di dunia.

Meski secara global jumlahnya sedikit atau tidak menyumbang banyak angka pada angka total kasus infeksi, namun kasus Covid-19 di negara-negara wabah malaria dinilai perlu mendapat perhatian.

Persebaran atau peningkatan kasus Covid-10 yang begitu cepat membuat WHO menggaris bawahi pentingnya upaya berkelanjutan untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobati malaria menggunakan metode aman.

Sehingga pasien maupun petugas kesehatan bisa terhindar dari infeksi virus corona yang mungkin saja ada pada seorang pasien, tanpa diketahui.

Indonesia pengekspor bahan baku obat malaria

Pada Maret 1966, Indonesia pernah diminta oleh salah satu perusahaan di Nigeria untuk mengekspor bahan baku pembuatan obat anti-malaria, yakni cinchona bark atau kulit kina alami.

Dikutip dari atikel Harian Kompas edisi 21 Maret 1966, perusahaan bernama R. Lababedl Group of Companies menghubungi Kedutaan Besar RI untuk Nigeria di Lagos untuk meminta kulit kina ini langsung dari Tanah Air.

Bahan dasar obat kina tersebut sangat dibutuhkan oleh Nigeria untuk memproduksi obat malaria, penyakit yang banyak diderita masyarakat di negara tersebut.

Ketika itu pemberantasan malaria di Nigeria belum begitu berjalan dengan lancar, sementara diketahui, obat kina adalah yang paling mujarab untuk menyembuhkan pasien malaria.

Menerima permintaan ekspor tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Nigeria meminta keterangan lebih lanjut dari Menteri Perdagangan di Indonesia, bagaimana soal ekspor kulit kina ini.

Bagaimana pun, kegiatan perdagangan internasional seperti ini bisa mendatangkan keuntungan devisa bagi Indonesia.

Tak hanya Nigeria, Vietnam juga meminta Indonesia untuk mengirim produk yang sama ke negaranya.

Saat itu, dunia memang mengarahkan  pandangannya kepada Indonesia terkait keberadaan bahan baku obat alami ini. Pasalnya, kina dari Kongo tidak keluar ketika itu.

Sementara kina sintetis diyakini tidak semujarab kina alami yang datangnya dari Indonesia. Oleh karena itu, kulit kina pun sempat mengalami kenaikan harga yang tinggi.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/25/143200865/25-april-hari-malaria-sedunia-indonesia-pernah-jadi-eksportir-obatnya-ke

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke