Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Anak-anak Australia di Tengah Pandemi Virus Corona...

Kompas.com - 05/04/2020, 06:06 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Anak-anak dari keluarga Turner di Melbourne, Australia, keluar rumah untuk menggambar di jalanan.

Masih mengenakan piyama atau baju tidur, mereka membawa seember kapur warna-warni ke jalan setapak di dekat rumah.

Dilansir dari ABC (2/4/2020), Max (7) dan Lenny (4), telah berpisah dengan teman-temannya sejak pembatasan physical distancing diberlakukan.

Selain itu kebijakan sekolah Victoria dimajukan seminggu.

Baca juga: Kisah Cinta Pasangan Lansia di Perbatasan Denmark-Jerman Saat Virus Corona...

Menggambar pelangi

Dua anak itu hanyalah 2 dari banyak anak-anak di Australia yang telah menghabiskan waktu shutdown mereka menggambar pelangi di jalan.

Tak hanya itu, mereka pun menyuarakan pesan "we're all in this together atau dapat dimaknai "kamu tak sendirian" di pinggiran jalan Australia.

Ibu mereka Dian Turner mengatakan itu adalah sesuatu yang membuat anak-anak merasa terhubung dengan orang lain.

Mereka selama ini tidak tenang hanya tinggal di rumah saja dan tidak dapat bermain ke taman.

Turner mendapat ide menulis pesan harapan tersebut saat dia ditambahkan ke grub Facebook. Di grub Rainbow Trail itu isinya dokumentasi anak-anak dan orang tua mereka menggambar pelangi.

Baca juga: Berikut 18 Negara di Dunia yang Masih Terbebas dari Virus Corona

Menulis pesan harapan

Bagaimana menulis pesan harapan dapat membantu anak-anak dalam pandemi corona?

Peneliti kesehatan publik Universitas Melbourne Lisa Gibbs mengatakan penting untuk membuat anak tetap aktif selama pandemi dengan cara yang sesuai umur mereka.

Menurut Gibbs terkadang orangtua terlalu ingin melindungi anak-anaknya dan tanpa sadar membuat mereka pasif karena melarang melakukan banyak hal.

"Dalam melindungi anak kita kadang-kadang kita bisa memperlakukan mereka sebagai pasif dan rentan, yang tidak membuat mereka merasa aman," ujarnya.

Jadi menurutnya, kegiatan menggambar pesan harapan dengan kapur berwarna adalah hal positif, karena dapat menjadi cara mereka menghadapi apa yang terjadi (pandemi) dan memberikan kontribusi kepada orang lain.

Baca juga: Potret Penanganan Virus Corona di Indonesia...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Serial Infografik Virus Corona: Apa itu OTG?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com