Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Penanganan Virus Corona di Indonesia...

Kompas.com - 22/03/2020, 17:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap harinya. Per Sabtu, 21 Maret 2020, sebanyak 450 kasus telah dikonfirmasi dengan 38 kematian.

Semua kasus tersebut tersebar di 17 provinsi atau separuh dari jumlah provinsi di Indonesia. DKI Jakarta menyumbang angka tertinggi dengan 267 kasus.

Pemerintah Indonesia sendiri kerap menuai kritikan publik karena keengganannya dalam membuka informasi secara jelas dengan dalih menangkal kepanikan.

Baca juga: Viral Video Pria Gunakan Hand Sanitizer di Lengan, Leher, dan Perut

Kasus kematian yang meningkat dalam beberapa hari terakhir, menempatkan angka kematian akibat virus corona Indonesia sebesar 7,8 persen dan termasuk salah satu yang tertinggi di dunia.

Dilansir dari Asia Times, para pakar kesehatan menduga bahwa jumlah korban hampir pasti lebih tinggi.

Hal itu didasarkan pada tingkat morbiditas yang meningkat di antara orang usia lanjut yang menderita berbagai penyakit lain dan tidak diuji.

Longgarnya pembatasan

Di beberapa daerah, seperti Bali, sejumlah wisatawan asing masih bisa mengunjungi daerah itu dalam 12 hari pertama Maret.

Anggota komunitas diplomatik dan swasta pun tak memiliki gambaran tentang jumlah kasus baru sejak seorang wanita Inggris meninggal pada 11 Maret.

Para diplomat percaya bahwa pembatasan perjalanan baru yang diterapkan Singapura bertujuan untuk mencegah ancaman gelombang kedua infeksi virus corona.

Kebijakan tersebut dikeluarkan seiring meningkatnya kasus infeksi di antara orang Indonesia yang tiba di Singapura.

"Kami prihatin dengan negara-negara dengan kasus virus corona dan kami melihat kasus yang diekspor dari negara tersebut, termasuk negara-negara di sekitar kita," kata Menteri Pembangunan Nasional Singapura Lawrence Wong.

Di tengah angka kasus yang terus meningkat, Indonesia juga menerima 49 tenaga kerja asing dari China pada pertengahan Maret lalu.

Baca juga: Virus Corona, Jumlah Kematian Tertinggi di Italia, dan Lonjakan Kasus Baru di Thailand

Lebih fokus pada dampak ekonomi

Sejumlah kalangan khawatir bahwa Presiden Joko Widodo tampaknya lebih memperhatikan dampak Covid-19 terhadap ekonomi dibandingkan meningkatkan sistem kesehatan negara.

Kekhawatiran itu terlihat ketika presiden menolak memaksakan lockdown atau penguncian sebagian Jakarta dan Jawa Barat, meski ada ada desakan dari Gubernur Anies Baswedan.

"Kami percaya Jakarta seharusnya menghentikan kegiatan di ibu kota dan mencegah orang datang atau meninggalkan kota. Kita tidak bisa memutuskan ini sendiri, tetapi ada kebutuhuan untuk bertindak cepat," kata Anies.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com