KOMPAS.com – Di tengah pandemi Covid-19, Alat Perlindungan Diri (APD) seperi baju hazmat menjadi salah satu hal yang dibutuhkan oleh rumah sakit.
Berbagai kalangan di Jawa Timur bahu membahu untuk mengatasi permasalahan langkanya APD, tak tekecuali siswa dari SMK tata busana di Jawa Timur.
“Kita punya 235 SMK yang memiliki kompetensi tata busana. Tahap satu ini baru memanfaatkan 22 SMK,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi saat dihubungi Kompas.com Sabtu (04/04/2020).
Produksi 1.500 APD
Pihaknya mengatakan sampai dengan hari ini, anak-anak SMK di Jawa Timur sudah mampu menghasilkan sekitar 1.500 APD.
“Itu yang dijahit oleh SMK ada juga perusahaan-perusahaan yang menyiapkan,” ujar dia.
Wahid mengatakan, terkait pembuatan APD yang dilakukan oleh anak-anak SMK, mereka bekerjasama dengan RS dr. Soetomo untuk memastikan kualitas produk.
Baca juga: Hand Sanitizer PH 2,5, Amankah untuk Kulit?
Terkait pembuatan APD ini, sementara ditujukan untuk memenuhi kebutuhan APD di fasilitas kesehatan di wilayah Jawa Timur.
Meskipun yang menjahit APD adalah anak-anak SMK, namun Wahid mengatakan anak-anak tersebut telah memiliki kompetensi.
“Mereka kan jurusan tata busana jadi mereka sudah profesional menjahit APD,” ucapnya.
Adapun anak-anak SMK yang ikut membuat APD disebutnya melakukannya di sekolah masing-masing dengan beranggotakan sekitar 8 hingga 10 siswa yan ikut menjahit di setiap sekolah.
Sebagai bentuk apresiasi, Wahid mengatakan untuk setiap APD yang dijahit oleh anak-anak SMK diizinkan untuk dituliskan pada APD tersebut SMK mana yang membuat.
“Jadi ini kebanggan tersendiri dari sisi kopetensi siswa SMK,” terangnya.
Pelaksanaan pembuatan APD oleh anak-anak SMK ini sendiri menurut Wahid telah dilakukan sejak seminggu lalu.
Baca juga: Tanya Jawab Seputar Subsidi Listrik Prabayar dan Pascabayar PLN
Kebutuhan APD