Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kehidupan di China yang Mulai Kembali Normal Setelah Wabah Virus Corona...

Kompas.com - 16/03/2020, 07:20 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah hampir dua bulan mengalami karantina yang ketat dan pembatasan perjalanan karena wabah virus corona merebak, kehidupan masyarakat di China perlahan-lahan mulai kembali normal.

Jumlah kasus di negara itu perlahan menunjukkan tren penurunan.

Melansir pemberitaan South China Morning Post, Minggu (15/3/2020), para pekerja secara bertahap kembali melakukan aktivitasnya.

Selain itu, ada bantuan staf medis di garis depan ketika jumlah pasien baru mengalami penurunan dan kondisi warga juga berangsur membaik.

Sekolah, pabrik, ruang publik, dan lokasi wisata juga mulai dibuka kembali.

Sebelumnya, China sempat mengalami masa sulit ketika peyebaran virus corona sangat masif.

Kala itu, Kota Wuhan di Provinsi Hubei dianggap sebagai pusat virus corona berkode SARS-CoV2 ini.

Baca juga: [POPULER TREN] Yang Dilakukan Virus Corona terhadap Tubuh Manusia | 10 Lab Tes Corona di Indonesia

Sekolah dibuka, kembali ke kampung halaman

Dengan membaiknya kondisi di China, sebanyak 144 SMA dan SMK di China rencananya akan dibuka kembali pada hari ini, Senin (16/3/2020).

Adapun sekolah-sekolah itu terletak di provinsi barat laut Qinghai.

Sementara itu, lokasi wisata di Provinsi Yunnan, Sichuan, dan Guizhou, secara bertahap mulai beroperasi kembali pada pekan ini.

Selain itu, pembatasan perjalanan juga mengalami pelonggaran.

Para penduduk yang terisolasi selama berminggu-minggu mulai kembali ke Provinsi Hubei.  

Salah satu warga di Provinsi Hubei, Wu Haijian (36), mengisahkan, ia tiba di rumah pada Rabu (11/3/2020) setelah melakukan perjalanan panjang dari provinsi barat daya Yunnan.

Sehari-harinya, Wu bekerja sebagai peternak lebah. 

Setiap tahun, ia melakukan perjalanan ke Yunnan, pada akhir November, untuk mengembangbiakkan lebah madu. Biasanya, ia baru kembali pada awal Maret.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com