Sebagai seorang perwira militer muda, ia berspesialisasi dalam kepanduan.
Dia membuat peta, melakukan pengintaian, dan melatih prajurit-prajurit lain dalam keterampilan-keterampilan penting untuk prajurit mana pun saat itu.
Metode Baden Powell tidak lazim. Dia mendirikan unit kecil atau patroli yang bekerja bersama di bawah satu pemimpin.
Dia memberikan penghargaan atau pengakuan khusus bagi mereka yang berhasil.
Mereka diberi lencana kemahiran khusus dan itu mirip sekali dengan lencana Pramuka universal yang berkembang hingga sekarang.
Setelah di India, dia juga ditugaskan ke Balkan, Afrika Selatan, dan Malta,
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gitaris Legendaris Jimi Hendrix Meninggal Dunia
Setelah perang, Baden Powell mengelola Aids to Scouting untuk anggota muda.
Dia mengumpulkan 22 anak laki-laki dan membawa mereka berkemah di Pulau Brownsea, di lepas pantai Dorset. Itu adalah awal dari gerakan kepanduan.
Scouting for Boys didirikan pada tahun berikutnya, 1908.
Baden Powell membuat buku panduan gerakan kepanduan yang kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan berbagai bahasa.
Masih dari sumber yang sama, Baden Powell pensiun dari tentara pada 1910 dan mencurahkan seluruh waktunya untuk Pramuka.
Dia berkeliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak anak muda untuk bergabung dengan kepanduan.
Jambore pertama dilaksanakan di London pada 1920. Di sana dia diakui sebagai Bapak Pramuka Dunia.
Baden Powell menghabiskan tahun terakhirnya di Kenya. Setelah kesehatannya menurun, dia meninggal pada 8 Januari 1941.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Facebook Diluncurkan, Bagaimana Kisah Awalnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.