Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis akurat.
Baca juga: Selain Nasi, Berikut 3 Bahan Makanan yang Harus Dihindari Penderita Autoimun
Sangat sulit untuk mendeteksi gangguan autoimun. Apalagi, jika gangguan yang dialami masih dalam tahap awal dan banyak organ atau sistem yang terlibat.
Meski demikian, metode diagnosa yang bisa dilakukan adalah:
Selain itu, tidak ada pemeriksaan tunggal yang dapat mendeteksi sebagian besar penyakit autoimun.
Dokter biasanya akan menggunakan kombinasi tes serta memeriksa gejala dan fisik kita untuk memberikan diagnosa pasti.
Biasanya, tes antibodi antinuklear (ANA) seringkali menjadi salah satu tes pertama yang digunakan dokter ketika pasien menunjukan gejala penyakit autoimun.
Baca juga: Ashanty Sakit Autoimun: Bentol di Sekujur Tubuh, Dilarang Makan Nasi, Jaringan Usus Diperiksa
Tes antibodi anti-nuklear berfungsi untuk mengukur kadar dan pola aktivitas antibodi pada darah yang melawan tubuh (reaksi autoimun).
Namun, tes tersebut tidak dapat memberikan hasil pasti jenis gangguan autoimun apa yang terjadi pada pasien.
Untuk mendapatkan hasil spesifik, dokter juga memeriksa peradangan dalam tubuh yang disebabkan oleh penyakit ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.