Unggahan tersebut awalnya dibagikan akun X (dulu Twitter) @tanyarlfes, Kamis (30/11/2023).
Lewat unggahan tersebut, seorang warganet membagikan tangkapan layar komentar di YouTube yang menyatakan bisa mengembalikan data dari HP yang sudah disetel ulang.
"Niat mau jua* hp karna BU malah jadi takut karna ini, emang bener ya kalo udh disetel ulang pabrik masih bisa dipulihin? please someone enlighten me," tulis pengunggah.
Hingga Jumat (1/12/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 1,1 juta kali, dibagikan ulang 1.000 kali, dan disukai 10.000 warganet.
Lalu, benarkah data dari HP yang terhapus karena direset ulang pabrik masih bisa dikembalikan?
Data tidak terhapus meski HP disetel ulang
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha membenarkan pernyataan HP yang disetel ulang sesuai bawaan pabrik ternyata bisa dipulihkan datanya.
Tindakan setel ulang HP ini, kata dia, umumnya dilakukan orang-orang yang ingin menjual HP lama untuk membeli HP keluaran terbaru.
"Beberapa orang menjual HP lama mereka begitu saja dan ada sebagian orang yang menjual HP lama mereka setelah melakukan factory reset," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (1/12/2023).
Pratama menjelaskan, factory reset adalah fungsi pada perangkat elektronik untuk mengembalikan perangkat ke kondisi awal saat dikirim dari pabrik.
Ini artinya, seluruh data di perangkat elektronik tersebut akan dihapus dan perangkat kembali ke kondisi sebelum dipakai.
"Namun demikian, data pengguna dilaporkan dapat dipulihkan setelah reset pabrik dengan menerapkan teknik pemulihan data," lanjutnya.
Pratama menjelaskan, data dari HP yang sudah disetel ulang masih bisa dikembalikan menggunakan berbagai Data Recovery Tools.
Ini terjadi karena tidak semua data yang disetel ulang ke status pabrik akan hilang. Jika dihapus, data dalam bentuk biner atau bahasa asli komputer masih ada.
Karena data tidak benar-benar terhapus, Data Recovery Tools akan bisa mengakses dan mengembalikan data biner tersebut.
"Selain itu, partisi yang berbeda tidak menghapus data yang dibuat selama penggunaan perangkat, sehingga informasi tentang penggunaan perangkat dapat dipulihkan," lanjut Pratama.
"Data tersebut tidak betul-betul terhapus, namun lokasi byte yang membentuk dokumen, foto, video, file MP3, dan lain-lain yang dihapus," tambah dia.
"Ini artinya data itu masih ada tetapi lokasi keberadaannya ditandai kosong. Data yang tadi masih ada baru bisa dihapus setelah tertimpa dengan data baru," imbuhnya.
Hal ini terjadi karena proses menghapus lokasi byte yang membentuk file lebih cepat. Sementara menghapus data sepenuhnya memerlukan proses yang jauh lebih lama.
"Jika misalnya Anda menghapus file yang menghabiskan ruang penyimpanan sebesar 5 GB, penghapusannya mungkin memerlukan waktu beberapa menit, bukan beberapa detik," imbuh Pratama.
Cara mencegah data dipulihkan lagi
Pratama menyampaikan cara yang bisa dilakukan untuk memastikan data yang tersimpan benar-benar terhapus sempurna.
"Menggunakan program format data seperti Shredit yang bisa memformat sampai data benar-benar bersih," katanya.
Dia menambahkan, Shredit aman digunakan. Data dengan ukuran 128 GB membutuhkan waktu beberapa jam untuk terhapus dengan program tersebut.
Sebagai alternatif, katanya, pemilik HP bisa menghapus data secara manual dengan melakukan format atau reset factory setting di perangkat elektronik tersebut.
Lalu, kopi file lain ke perangkat tersebut sampai penuh. Selanjutnya, ulangi factory reset di perangkat tadi.
Cara ini bertujuan untuk menimpa data sebelumnya yang sudah diformat. Dengan menyalin dan menghapus ulang file baru, data yang lama akan otomatis hilang.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/02/103000765/jual-hp-bekas-sudah-disetel-ulang-pabrik-tapi-bisa-dipulihkan-lagi-ini-cara