Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jawaban 511 Epidemiolog tentang Kapan Bisa Melakukan Aktivitas Seperti Biasa Lagi

KOMPAS.com - Sebelum ditemukannya vaksin atau perawatan yang efektif terhadap Covid-19, sejumlah epidemiolog menyebut butuh waktu lebih dari setahun sebelum banyak yang bersedia pergi ke konser, acara olahraga atau layanan keagamaan.

Selain itu, beberapa ahli epidemiologi mungkin tidak akan pernah menyapa orang dengan pelukan atau jabat tangan lagi.

Fakta tersebut terungkap dari pendapat pribadi 511 ahli epidemiologi dan spesialis penyakit menular yang diwawancarai oleh The New York Times dan dipublikasikan pada Senin (8/6/2020).

Meski begitu, para epidemiolog tetap berpedoman pada kondisi kesehatan masing-masing, pelacakan kontak dan pengobatan serta vaksinasi untuk Covid-19.

Komentar

Berikut sejumlah komentar dan survey mengenai aktivitas dan jarak sosial selama belum ditemukan adanya vaksin virus corona. 

Untuk acara olahraga dan konser lebih dari 50 persen mengaku akan menunggu sampai satu tahu smapai kondisi aman. Berikut survei lengkapnya:

Sekarang: 1 persen
Musim panas: 2 persen
Musim gugur: 8 persen
Musim dingin: 8 persen
Musim semi tahun depan: 16 persen
Setahun mendatang: 64 persen
Tidak pernah: 1 persen

"Pertemuan berskala besar adalah kontak yang melacak mimpi buruk dan sepertinya harus ditutup sampai kita benar-benar memahami apa yang aman atau cara menyaring orang,” ujar Steve Mooney epidemiolog dari Universitas Washington. 

  • Pelukan dan berjabat tangan:

Sekarang: 6 persen
Musim panas: 7 persen
Musim gugur: 11 persen
Musim dingin: 13 persen
Musim semi tahun depan: 16 persen
Setahun mendatang: 42 persen
Tidak pernah: 6 persen

"Jika kita memiliki vaksin yang baik, mungkin hal pertama yang saya lakukan adalah pelukan," kata Christina Ludema dari Universitas Indiana. 

  • Pernikahan dan pemakaman:

Sekarang: 9 persen
Musim panas: 8 persen
Musim gugur: 11 persen
Musim dingin: 11 persen
Musim semi tahun depan: 19 persen
Setahun mendatang: 42 persen
Tidak pernah: 1 persen

“Tidak masuk akal mempertaruhkan nyawa orang untuk perayaan. Betapa tragisnya itu,” ungkap Claudia A. Salinas dari Eli Lilly and Company tentang acara pernikahan selama pandemi. 

  • Bepergian dengan pesawat:

Sekarang: 7 persen
Musim panas: 12 persen
Musim gugur: 13 persen
Musim dingin: 15 persen
Musim semi tahun depan: 16 persen
Setahun mendatang: 37 persen
Tidak pernah: 0

"Kecuali aku benar-benar tidak punya pilihan, aku tidak akan bepergian dengan pesawat dalam waktu dekat," kata Lilia Lukowsky dari Departemen Urusan Veteran AS. 

  • Rapat dengan orang baru

Sekarang: 6 persen
Musim panas: 8 persen
Musim gugur: 16 persen
Musim dingin: 10 persen
Musim semi tahun depan: 16 persen
Setahun mendatang: 42 persen
Tidak pernah: 2 persen

  • Berhenti memakai masker:

Sekarang: 4 persen
Musim panas: 3 persen
Musim gugur: 7 persen
Musim dingin: 11 persen
Musim semi tahun depan: 21 persen
Setahun mendatang: 52 persen
Tidak pernah: 1

"Sulit untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berhenti menutupi wajah. Saya merasa sulit untuk percaya bahwa ada orang yang terburu-buru untuk mengakhiri praktik ini," ujar  Amy Padula dari Universitas California-San Francisco. 

Kesehatan mental juga penting

Kebanyakan epidemiolog juga setuju bahwa kegiatan di luar ruangan dan dalam kelompok-kelompok kecil lebih aman daripada berada di dalam ruangan atau di tengah keramaian, selain itu masker juga akan diperlukan untuk waktu yang lama.

"Udara segar, matahari, sosialisasi, dan aktivitas yang sehat akan sama pentingnya bagi kesehatan mental saya dengan kesehatan fisik saya," kata Anala Gossai, seorang ilmuwan di Flatiron Health, sebuah perusahaan teknologi kesehatan.

Beberapa epidemiolog mengatakan mereka akan menahan diri dari hampir semua kegiatan di luar rumah sampai vaksin untuk virus telah didistribusikan secara luas.

"Saya tidak terlalu suka bekerja di rumah, tetapi saya pikir bekerja di ruang dan bersama banyak orang adalah hal paling berbahaya yang bisa kami lakukan," kata Sally Picciotto dari University of California, Berkeley.

Wawancara ini telah selesai dikumpulkan pada minggu terakhir Mei, sebelum kematian George Floyd yang memicu protes di seluruh negeri. Demonstrasi massal ini kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kasus, kata beberapa ahli epidemiologi.

"Ada risiko, dan jelas berdampak masyarakat yang paling terpukul oleh pandemi, dan ini sangat memilukan," kata Andrew Rowland dari University of New Mexico.

Salon rambut relatif aman

Beberapa mengatakan salon rambut relatif aman, karena mereka biasanya tidak ramai dan memiliki persyaratan kebersihan, sementara yang lain mengatakan potong rambut memiliki risiko tinggi karena kontak tatap muka.

Empat puluh satu persen akan pergi ke salon rambut sekarang atau musim panas ini, tetapi 19 persen berencana untuk menunggu setidaknya satu tahun.

"Ini benar-benar merupakan pilihan antara perilaku berisiko dan melihat diri Anda di cermin dengan lebih rapi," kata Robert A. Smith dari American Cancer Society, yang menyebut bahwa potong rambut mungkin sepadan dengan risikonya

Sepertiga mengatakan mereka akan menghadiri pesta makan malam di rumah seorang teman musim panas ini, sementara seperlima mengatakan mereka akan menunggu lebih dari setahun, atau sampai ada vaksin.

Ahli epidemiologi mengatakan mereka membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia untuk wilayah mereka tentang hal-hal seperti infeksi dan pengujian.

Sebelum memilih apakah akan melakukan suatu kegiatan, mereka mungkin mengevaluasi apakah orang mengenakan masker, apakah ada pembatasan jarak fisik, dan apakah ada cara alternatif untuk melakukannya.

Sementara pemakaman dan pernikahan membawa risiko dengan menyatukan kelompok besar orang, beberapa mengatakan mereka akan memprioritaskan menghadiri pemakaman.

Beberapa memilih untuk bersosialisasi atau mengirim anak-anak ke kamp karena manfaat seperti kesehatan mental, pendidikan atau keharmonisan rumah tangga.

Tidak berjabat tangan dalam setahun

Ayaz Hyder, dari Universitas Negeri Ohio, mengatakan dia memberi nasihat kepada pengurus masjid tentang cara membuka kembali dan melakukan shalat Jumat.

“Menyeimbangkan antara praktik kesehatan masyarakat dan kewajiban agama sangat membuka mata dan menentramkan hati saya sebagai seorang akademisi,” katanya.

Banyak ahli epidemiologi mengatakan mereka mungkin tidak pernah menyapa orang dengan cara yang sama lagi.

Empat puluh dua persen dari sampel mengatakan mereka tidak akan berpelukan atau berjabat tangan selama lebih dari setahun, dan 6 persen mengatakan mereka tidak akan pernah melakukan keduanya lagi.

"Dampak terburuk epidemi adalah "kehilangan kontak antar manusia," kata Eduardo Franco dari Universitas McGill di Montreal

Tidak akan kembali seperti semula

Satu hal yang tampaknya disetujui oleh para ahli epidemiologi adalah bahwa bahkan ketika mereka kembali ke kegiatan normal, mereka akan melakukannya secara berbeda untuk waktu yang lama, seperti bersosialisasi dengan teman di luar atau menghadiri layanan ibadah online.

Mayoritas mengatakan akan butuh waktu lebih dari setahun sebelum mereka berhenti secara rutin mengenakan masker di luar rumah.

Orang sering bertanya kapan keadaan akan kembali normal, kata T. Christopher Bond, associate director di Bristol Myers Squibb.

“Awalnya saya memberi tahu mereka: Dunia telah berubah dan akan berbeda untuk waktu yang lama. Ini adalah krisis seumur hidup kita dan kita harus menerimanya," katanya

Tapi itu membuat mereka tertekan. Jadi sekarang saya katakan, 'Ya, kita tahu lebih banyak (tentang virus corona) setiap hari'," kata Bond.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/12/144700165/jawaban-511-epidemiolog-tentang-kapan-bisa-melakukan-aktivitas-seperti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke