Pada periode ini, mereka tidak lagi nomaden atau berpindah-pindah tempat, tetapi sudah tinggal menetap dan bisa membangun rumah.
Mereka hidup menetap secara berkelompok, sehingga terbentuklah sebuah perkampungan.
Hidup secara berkelompok di perkampungan membuat manusia purba lebih cepat mengembangkan kemampuan bersosialisasi.
Baca juga: Revolusi Neolitik: Pengertian, Teori Pendukung, dan Hasil Kebudayaan
Mereka hidup secara gotong royong dengan sistem pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki. Mereka juga memiliki pemimpin sebagai kepala suku.
Dari segi kebudayaan, kemajuan pada masa bercocok tanam terlihat dari alat-alat batu yang digunakan sudah dihaluskan atau diasah.
Pada periode sebelumnya, manusia purba menggunakan alat-alat batu yang masih kasar.
Alat-alat yang diasah antara lain, mata panah, mata tombak, beliung, dan kapak batu.
Para ahli menduga, manusia purba yang hidup pada masa Neolitikum sudah mengenal pakaian dan bisa membuat kerajinan tangan seperti gerabah.
Pakaian mereka terbuat dari kulit kayu dan kulit binatang. Kemajuan-kemajuan itulah yang disebut sebagai tonggak dimulainya kemajuan manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.