Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Manusia Purba pada Masa Bercocok Tanam

Kompas.com - 18/12/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Masa bercocok tanam adalah masa di mana manusia purba sudah lebih mengenal dan mengetahui teknologi-teknologi yang berkaitan dengan pertanian.

Hal ini dikarenakan kemampuan berpikir manusia purba sudah semakin terasah seiring berjalannya waktu.

Masa bercocok tanam sendiri dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Masa bercocok tanam sering disebut sebagai masa revolusi kebudayaan karena telah terjadi perubahan besar pada berbagai corak kehidupan masyarakat praaksara.

Lantas, bagaimana kehidupan manusia purba pada masa bercocok tanam?

Baca juga: Cara Bercocok Tanam yang Pertama Dikenal Manusia Purba

Kehidupan pada masa bercocok tanam

Mengenal food producing

Pada masa bercocok tanam, manusia purba sudah mengenal cara mengolah makanan sendiri atau yang biasa disebut food producing.

Masyarakat pada era ini telah membuka hutan kembali dan menanam sayur serta buah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, mereka juga sudah memahami cara beternak. Adapun hewan yang diternakkan adalah kerbau, kuda, sapi, babi, dan unggas.

Di samping itu, masyarakatnya diperkirakan sudah mengenal sistem pertukaran barang alias barter.

Baca juga: Apa itu Food Producing dan Food Gathering?

Mulai memiliki tempat tinggal yang tetap

Ketika sudah tidak lagi mengumpulkan makanan dan beralih ke kehidupan bercocok tanam, pola hunian manusia purba juga mengalami perubahan.

Sebelumnya, manusia purba dikenal selalu berpindah-pindah tempat tinggal atau nomaden, tetapi pada masa bercocok tanam mereka sudah menetap di suatu wilayah.

Umumnya, mereka memilih tempat tinggal yang dekat dengan sumber air dan alam untuk memudahkan mereka mencari makanan.

Karena sudah mulai menetap, masyarakat di era bercocok tanam hidup secara berkelompok dan kemudian membentuk sebuah perkampungan kecil.

Biasanya, dalam satu kampung terdiri atas beberapa keluarga dan menerapkan pola hidup gotong royong.

Selain itu, mereka juga melakukan pembagian kerja antara perempuan dan laki-laki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com