Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abikoesno Tjokrosoejoso, Arsitek yang Turut Merumuskan Konstitusi RI

Kompas.com - 28/08/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Ia membuka akses perhubungan antarkota, seperti dibukanya jalur kereta api Jakarta-Merak dan menyusun program pembaruan perhubungan yang merupakan faktor penting dalam meningkatkan perekonomian dan perdagangan negara Indonesia yang baru merdeka.

Baca juga: Mengapa Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti Ketuhanan Yang Maha Esa?

Dituding terlibat percobaan kudeta

Pada Juli 1946, Indonesia yang belum genap berusia satu tahun masih mengalami krisis politik, salah satunya akibat kembalinya Belanda, yang membuat pejuang Indonesia saling sikut hingga tercipta kelompok oposisi.

Kala itu, para politisi dan pejuang Indonesia terpecah ke dalam dua kubu.

Kubu pertama mendukung langkah diplomasi dengan Belanda, seperti Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Perdana Menteri Sutan Sjahrir, dan Menteri Pertahanan Amir Syarifuddin.

Sedangkan kelompok oposisi, yang memilih untuk mempertahankan kemerdekaan secara militer, terdiri dari Tan Malaka, Achmad Soebardjo, Sukarni, Iwa Kusuma Sumantri, dan Chaerul Saleh.

Kisruh antara dua kubu meruncing pada pertengahan 1946, yang menimbulkan meletusnya Peristiwa 3 Juli 1946.

Peristiwa 3 Juli 1946 adalah upaya kudeta pertama di Indonesia yang dilakukan oleh kalangan republik sendiri, tepatnya oleh kelompok Persatuan Perjuangan.

Baca juga: Peristiwa 3 Juli 1946, Upaya Kudeta Pertama di Indonesia

Saat itu, Abikoesno Tjokrosoejoso dituding menjadi bagian dari percobaan kudeta oleh golongan Persatuan Perjuangan yang dipimpin oleh Tan Malaka.

Surat kabar Kedaulatan Rakyat edisi 6 Juli 1946 mencatat nama Abikoesno sebagai salah satu tokoh yang diciduk pemerintah.

Abikoesno menjadi tahanan pemerintah bersama 145 orang lainnya dan baru dibebaskan pada 17 Agustus 1948.

Wafatnya Abikoesno Tjokrosoejoso

Abikoesno Tjokrosoejoso meninggal pada 11 November 1968 dalam usia 71 tahun.

Jenazahnya dimakamkan dengan upacara kenegaraan di Taman Makam Pahlawan Surabaya.

 

Referensi:

  • Departemen Pekerjaan Umum. (1990). 45 Tahun Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
  • Suryanegara, Ahmad Mansur. (2015). Api Sejarah 2: Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bandung: Penerbit Surya Dinasti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com