Penemuan nisan di makam Malik Al-Saleh yang berangka tahun 1297 menjadi bukti bahwa Islam telah masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-13.
Keberadaan Samudera Pasai menjadi penanda perkembangan Islam di wilayah Nusantara, khususnya di Sumatera.
Selain itu, perkembangan Islam juga terlihat dengan berdirinya Kesultanan Leran di Gresik Jawa Timur pada abad ke-11 Masehi.
Baca juga: 9 Koin Kuno Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
Setelah Islam berkembang di Nusantara, istilah kerajaan pun berubah menjadi kesultanan.
Sementara itu, pemimpin kekuasaan politik tidak lagi menggunakan sebutan raja, melainkan bergelar sultan.
Peristiwa ini, menurut J.C. van Leur, terjadi karena motif politik, yaitu peralihan agama para bupati ataupun para penguasa di Indonesia.
Motif politik atau motivasi kekuasaan yang diwujudkan dengan peralihan agama menjadi bukti atau pengakuan para raja bahwa Islam menjadi benteng dengan peran besar terhadap proses mempertahankan kekuasaan.
Para penguasa menyadari pentingnya berpindah agama demi meraih simpati rakyatnya yang sudah lebih dulu memeluk Islam.
Baca juga: 10 Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia
Ajaran Islam yang tidak mengenal sistem kasta membuat masyarakat lebih tertarik untuk memeluk agama ini.
Islam dianggap sebagai penyelamat rakyat dari sistem stratifikasi sosial berdasarkan garis keturunan yang didasarkan ajaran Hindu.
Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan munculnya kekuasaan politik Islam di Timur Tengah, seperti Khulafaur Rasyidin, Umayah, Abbasiyah, Fatimiyah, dan Kesultanan Turki.
Masa kejayaan itu pun diikuti dengan runtuhnya pengaruh Hindu dan Buddha di India dan timbulnya kekuasaan politik Islam di sana.
Selain itu, pengaruh Islam juga semakin kuat di Yunan, sebagai wilayah China dengan penduduk muslim terbesar.
Kejayaan Islam di berbagai negara ini kemudian mempengaruhi perkembangan Islam di Nusantara, terlebih setelah kekuasaan kerajaan Hindu-Buddha runtuh.
Kekuasaan politik Islam di Nusantara semakin meluas dengan diikuti pertumbuhan jumlah masjid, pesantren, serta pasar di dalam dan luar Pulau Jawa.
Baca juga: Perkembangan dan Peninggalan Islam di Sumatera
Para Sejarawan Belanda pada masa pemerintah kolonial, bersepakat membuat periodisasi sejarah Indonesia dengan memundurkan waktu masuknya agama Islam jauh ke belakang atau sesudah runtuhnya kerajaan Hindu-Buddha.
Oleh sebab itu, dengan gaya historiografi Belanda, sejarah perkembangan Islam baru banyak dibicarakan setelah Kerajaan Majapahit runtuh pada 1478 Masehi akibat serangan Kerajaan Demak.
Referensi :