KOMPAS.com - Sumpit merupakan alat makan yang memiliki nilai simbolis dalam budaya Jepang, Korea, dan China.
Meskipun terlihat serupa, terdapat perbedaan signifikan dalam desain, penggunaan, dan makna di balik sumpit dari ketiga negara ini.
Perbedaan itulah yang mengungkapkan akar sejarah sumpit nan kaya dan beragam.
Mari kita telusuri jejak sejarah di balik perbedaan sumpit yang ternyata mencerminkan keragaman budaya dan tradisi di Asia Timur.
Baca juga: Sejarah Sumpit, Awalnya Alat Bantu Memasak
Pada 2100-1600 SM, sumpit pertama kali muncul dalam arkeologi China, mengaitkan penggunaannya dengan awal peradaban Shang.
Sumpit tersebut lebih sering digunakan sebagai alat untuk membantu memasak daripada alat makan.
Namun, seiring berjalannya waktu, peran sumpit berkembang menjadi lebih luas, termasuk dalam konteks alat makan.
Sumpit China atau dikenal dengan sebutan "kuai zi" terbuat dari beragam bahan, seperti kayu, bambu, atau material lain yang ringan.
Sumpit ini memiliki panjang yang bervariasi, tetapi umumnya lebih panjang dibandingkan dengan jenis sumpit lainnya.
Kuai zi memiliki desain sederhana dan lurus dengan ujung tajam untuk memudahkan dalam meraih dan mengambil makanan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.