Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Hongitochten terhadap Rakyat Jajahan

Kompas.com - 19/08/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Untuk mempertahankan monopoli perdagangan rempah di Nusantara, kongsi dagang VOC mengeluarkan banyak kebijakan.

Satu dari banyak kebijakan VOC dikenal dengan nama Hongitochten atau Pelayaran Hongi.

Apa yang dimaksud dengan Pelayaran Hongi dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan masyarakat?

Baca juga: Pelayaran Hongi: Tujuan dan Dampaknya

Apa itu Hongitochten?

Hongitochten merupakan istilah dalam bahasa Belanda yang berasal dari gabungan dua kata, yakni hongi yang berarti armada, dan tochten yang artinya penjelajahan atau patroli.

Dengan demikian, Hongitochten atau Pelayaran Hongi berarti armada pelayaran.

Pada masa pendudukan Belanda di Indonesia, Pelayaran Hongi atau Hongitochten adalah pelayaran yang dilakukan oleh VOC dengan menggunakan senjata lengkap untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan.

Belanda menerapkan Hongitochten untuk menjaga keberlangsungan monopoli rempah-rempah oleh VOC di wilayah Kepulauan Maluku dan sekitarnya.

Dalam kesepakatan VOC dengan Sultan Mandar Syah dari Ternate, VOC diizinkan melaksanakan patroli dengan sebuah armada yang terdiri dari kontingen VOC dan kontingen Ternate.

Dengan menggunakan kora-kora (perahu kecil saat itu) milik para raja di Maluku, VOC berkeliling untuk mengawasi, mengejar, dan menangkap pedagang gelap atau penyelundup yang biasanya berasal dari Jawa, Melayu, dan Banda.

Ekspedisi pemeriksaan pohon cengkih inilah yang dikenal sebagai Hongitochten.

Baca juga: Apa Kaitan Kebijakan Ekstirpasi dengan Pelayaran Hongi?

Dampak Hongitochten terhadap rakyat jajahan

Rakyat di Kepulauan Maluku semakin menderita

Selama Pelayaran Hongi berlangsung, banyak pemuda yang menjadi pendayung kora-kora mengalami kelaparan dan meninggal karena tidak diberi makan yang cukup.

Seringkali, waktu yang digunakan pun melebihi batas yang disepakati, yaitu tiga bulan.

Kondisi ini terus berlangsung, karena rakyat yang menolak akan langsung dihukum cambuk bahkan dibunuh.

Kabarnya, Pelayaran Hongi tidak hanya membuat rakyat Maluku menderita, tetapi juga kehilangan populasinya.

Baca juga: Hak Ekstirpasi VOC: Tujuan, Pelaksanaan, dan Dampak

Jumlah tanaman rempah-rempah berkurang

Kebijakan Hongitochten yang disertai dengan ekstirpasi membuat jumlah tanaman rempah-rempah yang ada di Maluku berkurang.

Seperti diketahui, VOC akan melakukan pembinasaan tanaman rempah-rempah ketika ditemukan pelanggaran demi meraih kestabilan harga dan memaksimalkan keuntungan.

Akibatnya, rakyat pun semakin terjun dalam jurang kemiskinan ketika perkebunan mereka dimusnahkan oleh Belanda.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com