Sejarah Singkat Jawa Tengah

KOMPAS.com - Jawa Tengah (Jateng) merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa, yang letaknya diapit oleh Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim).

Sejarah pembentukan Provinsi Jateng dimulai dari pelantikan Raden Panji Suroso Condronegoro sebagai gubernur pertama Jateng, pada 19 Agustus 1945.

Sedangkan sejarah daerah Jawa Tengah sendiri dapat ditelusuri sejak masa praaksara.

Berikut ini sejarah singkat daerah Jawa Tengah.

Baca juga: Mengapa HUT Jawa Tengah Berubah Menjadi 19 Agustus?

Masa praaksara

Lokasi penemuan situs purbakala tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Di Jawa Tengah terdapat situs manusia purba yang dianggap terbesar dan terpenting di dunia, yaitu Situs Sangiran.

Situs Sangiran sendiri terletak di dua wilayah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Sragen dan Karanganyar, dengan luas mencapai 59,21 kilometer persegi.

Para peneliti meyakini Sangiran sebagai pusat peradaban besar, penting, dan lengkap manusia purba di dunia yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun lalu.

Beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di Situs Sangiran adalah Homo Erectus, Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Soloensis, dan Homo Soloensis.

Temuan tersebut menunjukkan bawah daerah Jawa Tengah telah dihuni oleh manusia sejak masa praaksara.

Baca juga: Alasan Sangiran Disebut Laboratorium Situs Manusia Purba di Asia

Masa Hindu-Buddha

Pada masa Hindu-Buddha, di Jawa Tengah pernah berdiri banyak kerajaan.

Beberapa kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang pernah berdiri di Jawa Tengah yakni Kerajaan Kalingga (594-695) dan Kerajaan Mataram Kuno (732-1007).

Bukti bahwa di Jawa Tengah pernah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dapat dilihat dari banyaknya peninggalan berupa prasasti dan bangunan candi.

Salah satu candi yang paling megah dan terkenal di Jawa Tengah yakni Candi Borobudur di Magelang, peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Masa kerajaan Islam dan kolonial

Setelah kerajaan Hindu-Buddha runtuh, dimulailah masa kekuasaan kerajaan Islam.