KOMPAS.com - Divisi Siliwangi merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan untuk kawasan Provinsi Banten dan Jawa Barat yang dibentuk pada 20 Mei 1946.
Siliwangi adalah hasil gabungan dari tiga divisi yang ada sebelumnya, yaitu Divisi I (Banten dan Bogor), Divisi II (Jakarta dan Cirebon), dan Divisi III (Priangan).
Namun, pada 1948, pasukan yang bermarkas di Jawa Barat ini dipaksa hijrah ke Jawa Tengah.
Lantas, kenapa Divisi Siliwangi dipindahkan ke Jawa Tengah dan bagaimana prosesnya?
Pasca-proklamasi kemerdekaan, Belanda masih terus berusaha menguasai Indonesia dengan melakukan sejumlah serangan.
Salah satunya serangan pada 1947, yang dikenal dengan sebutan Agresi Militer Belanda I. Peristiwa pergolakan ini kemudian diselesaikan dengan Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948.
Divisi Siliwangi, yang bermarkas di Jawa Barat, pun terkena dampaknya dan harus ditarik pindah ke Jawa Tengah.
Pasalnya, salah satu isi perjanjian tersebut menyatakan bahwa TNI di wilayah kantong Belanda, yakni di Jawa Barat dan Jawa Timur, harus ditarik mundur untuk masuk ke wilayah Republik Indonesia di Yogyakarta.
Tidak hanya itu, perpindahan ini juga berarti bahwa daerah-daerah yang semula dikuasai oleh pasukan Siliwangi di Jawa Barat, diserahkan begitu saja kepada Belanda.
Baca juga: Sejarah Terbentuknya Divisi Siliwangi
Sesuai isi Perjanjian Renville, dalam waktu tiga minggu para putra Siliwangi harus sudah meninggalkan kantong-kantong gerilyanya.
Perintah hijrah disampaikan oleh Panglima Divisi Siliwangi, Jenderal Mayor Abdul Haris Nasution, dengan perantara kurir kepada Brigade II di Sukabumi, Brigade III di Purwakarta, Brigade IV di Tasikmalaya, dan Brigade V di Cirebon.
Sedangkan sebagian kecil pasukan Siliwangi kemudian berjalan kaki menuju daerah Banten untuk bergabung dengan Brigade I Tirtayasa.
Unit Siliwangi yang ada di Banten dan dipimpin oleh Letnan Sukanda Bratamanggala ini tidak melaksanakan perintah hijrah karena daerahnya masih dikuasai Republik Indonesia.
Adapun yang ditugaskan untuk menyampaikan perintah hijrah ini ke Jawa Tengah adalah Kolonel T.B. Simatupang.
Pemberangkatan pasukan Siliwangi ke Jawa Tengah dilaksanakan dalam dua eselon besar, yaitu:
Perjalanan dimulai pada 2 Februari 1948 dengan melalui darat (dengan kereta api Gombong-Yogyakarta) dan laut (dengan kapal yang mendarat di Rembang).
Pada 22 Februari 1948, setidaknya telah selesai dihijrahkan kira-kira 29.000 prajurit Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah.
Referensi: