KOMPAS.com - Salah satu bentuk peninggalan kerajaan Islam yang masih ada sampai sekarang adalah keraton.
Keraton merupakan istana tempat tinggal raja atau sultan, beserta ratu dan keluarganya.
Keraton dibangun sebagai pusat kekuasaan para sultan, sehingga menjadi tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan penting yang menyangkut urusan kerajaan.
Di keraton, para sultan mengatur dan mengelola kebijakan pemerintahan kerajaannya.
Berikut ini sembilan keraton peninggalan kerajaan Islam di Indonesia.
Baca juga: Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan merupakan peninggalan Islam dari masa Kerajaan Cirebon.
Keraton Kasepuhan terdiri dari dua kompleks bangunan, yaitu Dalem Agung Pakungwati yang didirikan pada 1430 oleh Pangeran Cakrabuana dan kompleks Keraton Pakungwati yang didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada 1529.
Letak Keraton Kasepuhan berada di kelurahan Kesepuhan, Lemahwungkuk, Cirebon.
Selain megah, keraton ini memiliki museum benda-benda kuno yang cukup lengkap.
Baca juga: Keraton Kanoman Cirebon: Sejarah, Letak, dan Fungsinya
Keraton Kanoman merupakan salah satu bangunan peninggalan Kerajaan Cirebon yang masih berdiri hingga kini.
Keraton ini dibangun oleh Pangeran Muhamad Badrudin Kertawijaya atau Sultan Anom I pada 1678.
Secara administratif, Keraton Kanoman terletak di Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Lokasinya tersebut tidak jauh dari Keraton Kasepuhan dan Pasar Kanoman.
Seperti Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan masih terjaga hingga kini.
Keraton Kacirebonan didirikan sebagai salah satu hasil dari terbaginya Kerajaan Cirebon pada abad ke-17.