Melansir laman Disbudpar Kota Cirebon, Keraton Kacirebonan dibangun pada tahun 1800-an.
Keraton ini memiliki arsitektur yang memadukan gaya tradisional, Eropa, dan China.
Di keraton ini tersimpan banyak benda peninggalan sejarah seperti Keris Wayang, berbagai perabotan, dan foto-foto dari masa Kesultanan Cirebon.
Baca juga: Keraton Surakarta: Sejarah Berdirinya, Fungsi, dan Kompleks Bangunan
Keraton Surakarta merupakan satu dari empat keraton pecahan peninggalan Kerajaan Mataram Islam.
Keraton Surakarta dibangun oleh Sunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan pada 1743.
Sampai saat ini, Keraton Surakarta berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga kerajaan yang masih menjalankan tradisi kesunanan.
Keraton Surakarta juga menjadi wisata sejarah unggulan yang dimiliki Kota Solo.
Selain Keraton Surakarta, ada Keraton Mangkunegaran yang menjadi salah satu obyek wisata bersejarah populer di Surakarta.
Keraton atau Pura Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman para raja atau adipati Mangkunegaran.
Keraton ini dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, pendiri Mangkunegaran yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.
Raden Mas Said mendirikan Keraton Mangkunegaran setelah menandatangani Perjanjian Salatiga pada 1757.
Baca juga: Beda Keraton Surakarta dan Mangkunegaran
Keraton Yogyakarta merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Islam, yang kini menjadi istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Keraton Yogyakarta didirikan setelah Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi dua melalui Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.
Sultan Hamengkubuwono I, sebagai penguasa Nagari Kasultanan Ngayogyakarta, memulai pembangunan Keraton Yogyakarta pada 9 Oktober 1755.
Wisata Keraton Jogja pun menjadi destinasi wisata sejarah pilihan bagi wisatawan yang sedang berada di pusat Kota Yogyakarta atau Jogja.