Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Tiban, Ritual Menurunkan Hujan

Kompas.com - 08/06/2023, 06:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Banyak warga yang terluka akibat cambukan-cambukan tersebut. Setelah lama saling mencambuk, tiba-tiba langit mendung dan turunlah hujan.

Masyarakat kaget sekaligus bersyukur dengan turunnya hujan yang tidak terduga itu.

Mulanya, mereka belum yakin bahwa dengan adu cambuk dan keluarnya darah akan mendatangkan hujan.

Namun, saat mereka mengulang kejadian tersebut dan berhasil, masyarakat Trenggalek menjadi yakin dan percaya bahwa dengan dilakukannya adu cambuk hingga berdarah dapat mendatangkan hujan.

Baca juga: Tradisi Annyorong Lopi, Peluncuran Kapal oleh Manusia

Tata cara Tradisi Tiban

Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan tradisi Tiban, yaitu:

  • Pembukaan ritual yang dipimpin oleh sesepuh atau kepala desa dan perkenalan para peserta yang akan adu cambuk
  • Prosesi Tiban dimulai (perang cambuk) dengan membagi peserta menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang.
  • Penutupan ritual

Peralatan

Ada beberapa peralatan yang harus disiapkan saat Tradisi Tiban dilakukan, sebagai berikut:

  • Cambuk
  • Baju dan celana komprang berwarna hitam
  • Kain panjang batik sebagai ikat pinggang
  • Udheng sebagai ikat kepala
  • Gambang (kendhang besar) sebagai iringan

Baca juga: Tantangan Tradisi Sasi

Prosesi pelaksanaan Tradisi Tiban

Prosesi ritual Tiban dibagi ke dalam tiga tahap permainan, yaitu:

  1. Pertama, dimulai oleh kategori anak-anak
  2. Kedua, tahap remaja oleh para pemuda
  3. Ketiga, diisi oleh para senior Tiban

Pelaksanaan Tiban dipimpin oleh satu orang wasit.

Wasit inilah yang akan memimpin jalannya permainan hingga selesai, yang disebut sebagai landang.

Setelah para peserta siap, prosesi cambuk-mencambuk dimulai dengan cambukan pertama dari salah satu pemain.

Cambukan pertama itu disebut dengan ndisiki, yang artinya mengawali permainan.

Penentuan cambukan pertama sendiri biasanya berdasarkan pada kesepakatan kedua peserta atau dengan suit atau adu tos.

Setelah cambukan pertama, dilanjutkan dengan cambukan kedua dari peserta kedua.

Sebelum cambukan kedua dilakukan, peserta kedua lebih dulu melakukan ngunthet, yaitu memegang tali atau sabuk yang diikatkan di pinggang setiap peserta.

Setelah itu, peserta akan mencari incaran yang pas untuk dicambuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com