KOMPAS.com - Sasi adalah sebuah tradisi atau adat yang berasal dari daerah Maluku.
Sasi berasal dari bahasa Bacan yang artinya sumpah, baiat, atau janji.
Pada dasarnya, tradisi sasi merupakan sebuah perintah larangan untuk mengambil hasil alam, baik itu hasil pertanian maupun kelautan sebelum waktu yang ditentukan.
Oleh sebab itu, terdapat sebuah tantangan dalam tradisi sasi.
Lantas, apa tantangan tradisi sasi?
Baca juga: Tradisi Sasi, Upaya Pelestarian Alam Masyarakat Maluku hingga Papua
Tantangan tradisi sasi adalah konsistensi dalam melaksanakannya.
Hal ini karena dalam adat masyarakat Maluku, sasi merupakan sebuah cara dalam mengatur sumber daya alam.
Sasi merupakan kata lain dari sumpah, sehingga apabila seseorang melanggar sasi maka ia dianggap telah melanggar sumpah.
Sasi terjadi berkat adanya kesepakatan antara pacakalang (kesepakatan) pemangku adat dan masyarakat.
Adapun kesepakatan yang dimaksud adalah larangan memanfaatkan lingkungan dan hasil-hasilnya guna menghindari penyimpangan terhadap lingkungan dan keberlanjutannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.