Kaum liberalis menghendaki adanya kebebasan berindividu, kebebasan berekonomi, kebebasan beragama, berpendidikan, bertempat tinggal, dan berbagai kebebasan lainnya.
Baca juga: Perbedaan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Pancasila
Selain di negara Eropa, liberalisme juga pernah diterapkan di Indonesia, tepatnya pada era Orde Lama dan Orde Baru.
Indonesia pernah memberlakukan demokrasi liberal sejak 1949 hingga 1959.
Sayangnya, penerapan demokrasi liberal pada era Orde Lama tidak berjalan baik, ditandai dengan banyaknya partai politik yang muncul.
Akibatnya, kondisi politik menjadi tidak stabil.
Kemudian, liberalisme juga sempat kembali diberlakukan sejak 1965-1966.
Pada 1965, kebijakan ekonomi Indonesia menjadi sangat terbuka sehingga investasi dan modal asing dapat masuk dengan mudah.
Selain dalam kebijakan ekonomi, liberalisme juga ikut diterapkan dalam politik dan budaya.
Akan tetapi, ideologi liberalisme dianggap tidak cocok di Indonesia, karena berlawanan dengan budaya yang ada di Tanah Air.
Ciri-ciri ideologi liberalisme adalah sebagai berikut:
Baca juga: Partai-partai pada Masa Demokrasi Liberal
Dampak liberalisme bisa dikategorikan dalam dua hal, yaitu secara positif dan negatif.
Dampak liberalisme secara positif adalah:
Dampak negatif liberalisme adalah:
Referensi: