Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapak Lonjong: Ciri-ciri, Lokasi Penemuan, dan Fungsinya

Kompas.com - 06/09/2022, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kapak lonjong adalah salah satu hasil kebudayaan masyarakat praaksara dari zaman Neolitikum.

Nama kapak lonjong diambil dari bentuk penampang alat batu ini yang berbentuk lonjong.

Bentuk keseluruhan alat ini lonjong sepeti bulat telur, di mana pada ujungnya yang lancip ditempatkan tangkai dan bagian ujung yang bulat diasah hingga tajam.

Berikut ini lokasi ditemukan kapak lonjong dan fungsinya.

Baca juga: Kapak Corong: Fungsi, Jenis, dan Persebaran

Lokasi penemuan

Dari penelitian T Harrison yang dilakukan di Gua Niah, Serawak, kapak lonjong ditemukan dalam lapisan tanah yang berumur 8.000 tahun lalu.

Daerah penemuan kapak lonjong di Indonesia hanya terbatas di wilayah bagian timur, seperti di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, Leti, Tanimbar, dan Papua.

Sedangkan di luar Indonesia, kapak lonjong ditemukan di Myanmar, China, Manchuria, Taiwan, Jepang, Filipina, dan India.

Dilihat dari lokasi penemuannya, dapat diketahui bahwa rute persebaran kapak lonjong melalui bagian utara kemudian timur Indonesia, dan bertahan dalam waktu lama di wilayah Papua, bahkan sampai sekarang.

Meski demikian, belum diketahui secara pasti kapan perkembangan kapak lonjong di Indonesia dimulai.

Baca juga: Kapak Perimbas: Fungsi, Ciri-ciri, dan Lokasi Penemuan

Ciri-ciri kapak lonjong dan fungsinya

Ciri-ciri kapak lonjong yang paling menonjol adalah bentuk penampangnya lonjong, di mana pada ujungnya yang agak lancip ditempatkan di tangkai dan bagian ujung yang bulat diasah dari dua arah hingga tajam.

Umumnya, kapak lonjong terbuat dari batu kali berwarna kehitaman, seperti kapak batu yang sampai sekarang masih digunakan di Papua.

Selain itu, ada pula kapak lonjong yang terbuat dari jenis nefrit berwarna hijau tua.

Cara membuatnya, batu yang telah diperoleh melalui penyerpihan segumpal batu atau kerakal, diupam halus setelah permukaan batu diratakan dengan teknik pemukulan beruntun.

Ukuran kapak lonjong dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yakni kapak lonjong berukuran besar dan kecil.

Kapak lonjong berukuran besar disebut Walzenbeil, sedangkan yang berukuran kecil dinamakan Kleinbeil.

Baca juga: Apa Itu Walzenbeil dan Kleinbeil?

Secara umum, kapak lonjong digunakan sebagai alat bercocok tanam, khususnya jenis Walzenbeil atau yang berukuran besar.

Sedangkan Kleinbeil berfungsi sebagai wasiat atau pusaka yang mengandung unsur mistis dan tidak digunakan sebagai alat perkakas.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia Jilid I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com