Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutty Alawiyah, Politisi dan Ulama Perempuan dari Betawi

Kompas.com - 07/07/2022, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Aktif dalam organisasi Islam

Setelah menikah dan disibukkan dengan pendidikannya, Tutty Alawiyah masih menyempatkan waktu membina masyarakat Muslim lewat lembaga-lembaga majelis taklim.

Oleh sebab itu, Tutty pun mendirikan sebuah organisasi muslimah bernama Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) pada 1 Januari 1981 di Jakarta.

Sejak didirikan, BKMT terus mengalami perkembangan sebagai upaya pembinaan, pengembangan, dan pemberdayaan umat Islam Indonesia, khususnya bagi kaum para ibu yang menjadi anggota organisasi ini.

Kesuksesan Tutty dalam mengelola BKMT membuat namanya semakin populer di kalangan masyarakat.

BKMT pun sudah tersebar hingga ke 22 provinsi di seluruh Indonesia dengan jutaan anggota dan belasan ribu majelis taklim.

Selain BMKT, Tutty adalah pendiri banyak organisasi dan institusi Islam di Indonesia. Ia juga pernah bergabung di ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), MUI (Majelis Ulama Indonesia), CIDES (Center For Information And Development Studies), dan International Muslim Women’s Union (IMWU).

Baca juga: Majelis Islam Ala Indonesia, Organisasi yang Didukung Jepang

Tutty juga mendirikan organisasi rebana bernama LASQI (Lembaga Seni Qosidah Indonesia).

Karena kemampuan intelektual dan pengaruhnya yang besar dalam penyiaran Islam, Tutty kerap diundang oleh beberapa tokoh dari berbagai negara.

Misalnya, ia kerap berceramah di Malaysia dan pernah diundang oleh istri Sultan Johor, serta diundang Pemerintah Amerika Serikat pada 1984 untuk bertemu dengan para tokoh intelektual dari berbagai agama.

Dengan jam terbang yang tinggi sebagai pembicara atau penceramah di banyak kota di berbagai benua, Tutty kemudian dipercaya menjadi Rektor Universitas Islam As-Syafi’iya.

Karier politik

Berikut beberapa jabatan yang pernah dipegang Tutty selama berkiprah di dunia politik Indonesia.

  • Anggota MPR (1992-1997) dan (1999-2004)
  • Menteri Negara Peranan Wanita (1997)
  • Anggota Badan Pekerja MPR RI Ad Hoc II (1997/1998)
  • Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1998-1999)

Baca juga: Yusuf Al-Makassari, Ulama Indonesia yang Berpengaruh di Afrika

Wafat

Tutty Alawiyah meninggal pada 4 Mei 2016 di Jakarta, dalam usia 74 tahun.

Sebelum wafat, Tutty dirawat selama kurang lebih satu bulan di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center, Kuningan, Jakarta, akibat sakit pencernaan.

Jenazah Tutty disemayamkan di kompleks pemakaman keluarga Kelurahan Jatiwaringin, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Penghargaan

Besarnya pengaruh yang diberikan Tutty Alawiyah untuk masyarakat Indonesia membuatnya mendapat beberapa penghargaan, sebagai berikut.

  • Bintang Mahaputra Adhi Pradana dari Presiden BJ Habibie
  • Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Soeharto (1995)
  • Penghargaan dari Presiden Irak
  • Penghargaan dari Ratu Yordania, Rania Abdullah

Baca juga: Biografi Guru Madjid, Guru Para Ulama Betawi

Selain itu, berkat pengalamannya mengunjungi 63 kota di 23 negara demi kepentingan berdakwah Islam dan kegiatan sosial, Tutty Alawiyah dianugerahi gelar doktor honoris causa bidang dakwah Islam dari IAIN Syarif Hidayatullah pada 2001.

Nama Tutty Alawiyah juga telah diabadikan sebagai nama jalan, menggantikan nama Jalan Warung Buncit di Jakarta Selatan.

 

Referensi:

  • Burhanudin, Jajat. (2002). Ulama Perempuan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  • Yarman, Beydra Yendi. (2021). Kak Tutty: Sebuah Otobiografi Imajiner Almarhumah Prof. Dr. Tutty Alawiyah AS, MA. Jawa Barat: Jejak Publisher.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com