Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Indonesia-Rusia Masa Kini: Dari Era Habibie hingga Jokowi

Kompas.com - Diperbarui 05/07/2022, 16:59 WIB
Tri Indriawati

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah hubungan Indonesia dan Rusia memasuki babak anyar seiring dengan berakhirnya Orde Baru serta mulai berjalannya era Reformasi.

Sejak Soeharto lengser, Indonesia telah lima kali berganti presiden, dimulai dari B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga kini dipimpin Joko Widodo.

Di sisi lain, Rusia juga mengalami pergantian kemimpinan dari Boris Yeltsin ke Vladimir Putin, lalu beralih ke Dmitry Medvedev, hingga kembali dipimpin Putin sejak 2012 hingga kini.

Baca juga: Hubungan Indonesia-Rusia: Runtuhnya Uni Soviet dan Upaya Bilateral di Era Soeharto

Selama silih berganti kepemimpinan itu pula, sejarah hubungan Indonesia dan Rusia berjalan penuh dinamika.

Hubungan Indonesia-Rusia di Masa Awal Reformasi

Setelah Soeharto mundur, wakil presiden B.J. Habibie mengambil alih jabatan Presiden Republik Indonesia. Saat itulah, era Reformasi di Indonesia dimulai.

Perubahan kepemimpinan ini juga sedikit mengubah arah kebijakan luar negeri Indonesia.

Pada masa Orde Baru, kebijakan luar negeri Indonesia lebih banyak ditetapkan dalam upaya mendekatkan diri dengan negara-negara maju.

Sementara itu, saat dipimpin B.J. Habibie pada awal masa Reformasi, pemerintah Indonesia lebih banyak fokus menyelesaikan konflik di Timor Timur.

Oleh sebab itu, tidak banyak catatan yang tertinggal soal upaya bilateral dalam hubungan Indonesia dan Rusia pada masa kepimpinan B.J. Habibie.

Meski begitu, dalam pemerintahan B.J. Habibie yang berlangsung singkat, Indonesia tercatat telah menerima kunjungan Menteri Luar Rusia, Yuri Maslyukov, di Jakarta pada Maret 1999.

Hasil dari kunjungan itu adalah ditandatanganinya persetujuan perdagangan, persetujuan kerja sama teknik dan ekonomi, serta persetujuan penghindaran pajak berganda antara Indonesia dan Rusia.

Pada 20 Oktober 1999, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur resmi menjadi Presiden Indonesia menggantikan B.J. Habibie.

Di bawah kepimpinan Abdurrahman Wahid, Indonesia tidak membuat pergerakan signifikan dalam hubungan dengan Rusia.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium PBB di New York pada 7 September 2000, Abdurrahman Wahid bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Akan tetapi, tidak ada pembicaraan yang menjurus pada peningkatan hubungan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Rusia dalam pertemuan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Koperasi di Dunia

Sejarah Koperasi di Dunia

Stori
Sejarah Senam di Dunia

Sejarah Senam di Dunia

Stori
Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com