Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Guru Madjid, Guru Para Ulama Betawi

Kompas.com - 23/06/2022, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Sumber NU Online

KOMPAS.com - Guru Madjid adalah salah satu ulama yang berjasa besar dalam penyebaran agama Islam di tanah Betawi.

Ia bahkan disebut sebagai guru para kiai atau ulama Betawi.

Nama asli Guru Madjid adalah Abdul Madjid, putra dari KH Abdurrahman bin Sulaiman bin Muhammad Nur bin Rahmatullah.

Guru Madjid, belajar tentang agama Islam sedari kecil, sempat memperdalam ilmunya hingga ke Mekkah.

Atas jasanya dalam penyebaran Islam di Jakarta, Guru Madjid menjadi salah satu tokoh Betawi yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta Barat, tepatnya menggantikan Jalan Kembangan Selatan di Kembangan.

Baca juga: Tokoh-tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama

Awal kehidupan

Guru Madjid atau yang bernama lengkap Abdul Madjid, lahir pada 1887 di Pekojan, Jakarta Pusat.

Guru Madjid masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Pangeran Diponegoro, melalui kakek buyutnya.

Sewaktu kecil, Guru Madjid belajar tentang agama kepada sang ayah, sebelum akhirnya pergi ke Mekkah dan berguru pada Syaikh Muktar Atharid dan Syaikh Sa'id Al-Yamani.

Guru Madjid menghabiskan 20 tahun di Mekkah guna mendalami ilmu fikih, ushul fikih, tafsir, hadis, dan beberapa cabang ilmu bahasa Arab.

Pada 1917, ia kembali ke Tanah Air dan memulai kegiatan belajar-mengajar agama Islam di Jakarta selama 30 tahun.

Baca juga: Biografi Gus Miek, Ulama yang Memiliki Karomah Wali

Kiprah

Meski Guru Madjid banyak belajar tentang ilmu fikih, ia juga ahli tafsir dan mahir dalam ilmu tasawuf, bahkan disebut sebagai ahli ilmu falak oleh murid-muridnya.

Selain mengajar di rumahnya, Guru Madjid juga mengajar di daerah Gang Abu dan Gang Sase Kemakmuran di daerah Pekojan, Jakarta Barat.

Majelis Taklim-nya juga tersebar hingga ke Sawah Besar, Petojo, Batu Tulis, Tanjung Priok, Kramat, Rawa Bangke, Jatinegara, Klender, dan Bekasi.

Selain aktif sebagai pengajar, Guru Madjid juga menjadi pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dan Masyumi.

Selain berjasa sebagai guru ulama, namanya tidak bisa dilepaskan dari sejarah dan perkembangan tempat rukyatul hilal di Menara Masjid Al-Musyari'in, Basmol, Jakarta Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com