Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Kawah Bulan yang Tidak Pernah Disinari Matahari?

Kompas.com - 21/09/2023, 20:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis foto sebuah kawah di Bulan yang diambil dengan menggunakan gabungan dari dua kamera berbeda.

Dikutip dari Science Alert, Rabu (20/9/2023), kawah Bulan ini terbilang istimewa karena tidak pernah disinari Matahari selama miliaran tahun.

Kawah yang dikenal dengan nama Kawah Shackleton ini terletak di bagian pegunungan kutub selatan Bulan.

Dengan kemiringan tersebut, membuat punggung dan puncak tertingginya saja yang diterangi oleh sinar matahari.

Sementara wilayah lainnya sebagian besar berada dalam bayangan, menciptakan 'perangkap dingin' di mana air atau es berpotensi bersembunyi dan tidak diketahui oleh siapa pun.

Sementara itu, bagian tengah Kawah Shackleton yang gelap memiliki suhu yang sangat dingin yaitu -173 derajat Celsius.

Baca juga: Seperti Apa Galaksi Baru yang Ditemukan Astronom Spanyol?

Jika area tersebut mengandung uap air dari tabrakan komet kuno, maka wilayah di dalam kawah Bulan tersebut kini membeku.

Misi di Bulan menyelidiki Kawah Shackleton

Kawah Bulan adalah dunia yang belum dijelajahi, sehingga para ahli sangat ingin mengetahui lebih banyak tentangnya, terutama karena tampaknya tempat tersebut cocok untuk keberadaan air dalam bentuk es.

Para astronom China berencana mengirim wahana mini ke Kawah Shackleton pada tahun 2026, untuk mengebor dan mencari bukti adanya air es di Bulan.

Sementara itu, NASA mengandalkan teknologinya untuk mengintip kegelapan kutub selatan Bulan tersebut.

Perangkat yang dirancang khusus ini dikenal sebagai ShadowCam dan diluncurkan ke satelit Korea yang mengorbit Bulan pada Agustus 2022.

Kawah Shackleton merupakan gambar pertama yang berhasil didapat dan dibagikan. Ini memberi informasi mengenai pemandangan Bulan yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Baca juga: Seperti Apa Permukaan Planet Mars?

 

ShadowCam 200 kali lebih sensitif terhadap cahaya di daerah gelap dibandingkan kamera bulan lainnya.

Perangkat ini juga dapat menggambarkan permukaan gelap dengan mengandalkan 'earthshine', yang merupakan pantulan cahaya dari planet kita yang menerangi Bulan.

Kamera juga menggunakan pantulan sinar matahari dari pegunungan dan punggung bukit di Bulan itu sendiri.

Akan tetapi kekurangannya adalah, ShadowCam menghasilkan saturasi berlebih saat memotret wilayah terang.

Awal tahun ini misalnya, para ilmuwan di NASA mencoba menggunakan ShadowCam untuk memotret Kawah Shackleton, yang hanya memiliki tiga titik yang menerima sinar matahari sekitar 90 persen sepanjang tahun.

Bagian yang terkena sinar matahari ini pada akhirnya menjadi pucat.

Namun teknologi terus diperbaiki yakni dengan menggabungkan dari kamera Bulan lain yang ada di orbit. Hal ini membuat seluruh pemandangan kawah Bulan ini dapat ditangkap dengan detail menakjubkan.

"Dengan masing-masing kamera dioptimalkan untuk kondisi pencahayaan spesifik yang ditemukan di dekat kutub bulan, analis dapat menggabungkan gambar dari kedua instrumen untuk membuat peta visual komprehensif dari medan dan fitur geologi dari bagian paling terang dan paling gelap di Bulan,” papar NASA dalam keterangannya.

Baca juga: Seperti Apa Exoplanet yang Mirip Permen Kapas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com