KOMPAS.com - Paru-paru menyuplai oksigen untuk tubuh dengan menghirup udara, lalu mengekstraksi oksigen, menyebarkannya ke dalam aliran darah, lalu mengalir ke jaringan dan organ yang memerlukannya untuk berfungsi.
Dilansir dari National Geographic, oksigen menggerakkan proses respirasi, yang menyediakan energi bagi sel-sel tubuh.
Saat kita menghembuskan napas, kita menghasilkan karbon dioksida sebagai produk sampingan. Tanpa pertukaran penting ini, sel-sel tubuh akan cepat mati dan membuat tubuh mati lemas.
Melansir Pulmonary Associates of Brandon & Sun City, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang paru-paru manusia.
Setiap paru-paru mengandung sekitar 300 juta struktur mirip balon, yang disebut alveoli, yang menggantikan limbah karbon dioksida dalam darah dengan oksigen.
Baca juga: Polusi Udara Rusak Paru-paru dan Imun Bayi yang Baru Lahir
Ketika struktur ini terisi udara, paru-paru menjadi satu-satunya organ dalam tubuh manusia yang dapat mengapung.
Paru-paru di sisi kiri tubuh terbagi menjadi dua lobus, sedangkan paru-paru di sisi kanan terbagi menjadi tiga lobus. Paru-paru kiri juga sedikit lebih kecil karena memberikan ruang bagi jantung.
Hidup dengan satu paru-paru tentu akan membatasi kemampuan fisik, tetapi tidak menghentikan seseorang untuk menjalani kehidupan yang relatif normal.
Orang yang memiliki kapasitas paru-paru besar dapat mengirimkan oksigen ke seluruh tubuhnya dengan lebih cepat. Untuk meningkatkan kapasitas paru-paru, kita bisa mencapainya dengan berolahraga secara teratur.
Baca juga: 7 Makanan untuk Menyehatkan Paru-paru
Serangan asma terjadi ketika saluran udara menyempit setelah teriritasi. Saluran udara yang sempit membuat kita sulit menghirup udara.
Saat kita menarik napas, dada kita membengkak; saat kita menghembuskan napas, dada kita mengempis.
Namun, gerakan dada ini sebenarnya bukan hasil dari pengisian atau keluarnya udara dari paru-paru. Selama menghirup, diafragma, lembaran otot tipis berbentuk kubah yang memisahkan rongga dada dan perut, berkontraksi dan bergerak ke bawah sehingga menambah ruang di rongga dada.
Pada saat yang sama, otot-otot di antara tulang rusuk berkontraksi untuk menarik tulang rusuk ke atas dan ke luar. Saat menghembuskan napas, yang terjadi justru sebaliknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.