Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mungkin Tinggal di Antartika Sepanjang Tahun?

Kompas.com - 22/08/2023, 14:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Antartika seringkali disebut sebagai benua dingin. Suhu rata-rata berkisar -10 derajat Celsius dan suhu terendah di sana mencapai sekitar -80 derajat Celsius. 

Dinginnya suhu Antartika, apakah mungkin manusia tinggal di benua ini sepanjang tahun? 

Seluruh benua Antartika diselimuti lapisan es yang sangat besar, kira-kira 13,66 juta Km persegi.

Benua Antartika mengalami dua musim, panas dan dingin. Pada musim panas yang cerah di Antartika, matahari tidak terbenam.

Demikian juga pada musim dingin yang gelap, matahari tidak pernah terbit di Antartika. 

Kedua musim berlangsung masing-masing selama sekitar enam bulan. Jadi bisa dibilang enam bulan dalam kegelapan dan enam bulan berikutnya terang benderang tanpa gangguan.

Baca juga: Kenapa Suhu Antartika Lebih Dingin dari Arktik? Sains Jelaskan

Tidak ada penduduk asli yang tinggal di Antarika. Anda hanya bisa menemukan beberapa binatang seperti penguin dan anjing laut.

Begitu juga dengan kekayaan floranya, tidak ada pohon besar atau apapun yang berguna untuk mencari makan.

Jika ada, hanya terdapat ganggang dan lumut yang tersebar di area Kutub Selatan itu.

Orang yang tinggal di Antartika

Dikutip dari Science ABC, Senin (21/8/2023) baru pada abad ke-19, seorang bernama Roald Amundsen bersama kelompoknya sampai ke Antartika.

Ketika sampai di sana pada tanggal 14 Desember 1911, mereka mendirikan tenda yang diberi nama Poleheim atau Rumah di Kutub.

Namun itu tidak bertahan lama untuk tinggal di Antartika, karena tim ini pun langsung mengemasi kamp mereka paling cepat di hari kemudian dan meninggalkan Kutub Selatan pada 17 Desember 1911.

Baca juga: Lapisan Es Antartika Meleleh Lebih Cepat, Begini Penampakannya

Stasiun McMurdo di Antartika, salah satu lokasi stasiun penelitian terbesar di Antartika dan pusat keramaian. Stasiun McMurdo di Antartika, salah satu lokasi stasiun penelitian terbesar di Antartika dan pusat keramaian.

Sejak saat itu, manusia yang menginjakkan kaki di benua tersebut adalah ilmuwan atau turis.

Para ilmuwan mungkin memiliki klaim terbaik sebagai "penduduk asli" benua itu.

Sebanyak 30 negara telah mendirikan stasiun lapangan untuk berbagai bentuk penelitian mulai dari ahli biologi konservasi hingga astronom, ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu.

Turis, di sisi lain, hanya mengunjungi benua itu selama bulan-bulan musim panas.

Baca juga: Dunia Tersembunyi Ditemukan di Antartika, Apa Isinya?

Jadi mungkinkah bertahan selama setahun di tempat terdingin ini?

Setahun tinggal di Antartika

Ada berbagai pertimbangan saat harus tinggal di Antartika. Misalnya soal akses, logistik dan biologi.

Efek cuaca Antartika dapat memengaruhi jam biologis atau ritme sirkadian seseorang.

Ritme sirkadian akan mengingatkan Anda untuk pergi tidur saat hari gelap dan yang membangunkan kita saat matahari terbit.

Baca juga: Pencairan Salju di Antartika Meningkat karena Polusi Aktivitas Pariwisata

Ilustrasi Georgia Selatan, kawasan margasatwa bagi penguin dan anjing laut. Bongkahan es raksasa dari Antartika diperkirakan akan mendarat di kawasan ini dan mengancam satwa liar.SHUTTERSTOCK/jo Crebbin Ilustrasi Georgia Selatan, kawasan margasatwa bagi penguin dan anjing laut. Bongkahan es raksasa dari Antartika diperkirakan akan mendarat di kawasan ini dan mengancam satwa liar.

Namun di benua di mana matahari tidak pernah terbenam, membuat ritme sirkadian menjadi kacau balau.

Tubuh Anda tidak memiliki pengingat lingkungan yang sebenarnya untuk melakukan aktivitas dasar dan perlu, seperti makan atau tidur.

Apakah itu musim panas atau musim dingin, Antartika adalah salah satu tempat paling berangin di dunia.

Hal itu juga salah satu tempat terkering di planet ini.

Memang manusia bisa melakukan aklimatisasi, tetapi sangat tidak mungkin untuk beradaptasi dengan iklim Antartika yang keras sepanjang hidup.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kehidupan di Bawah Lapisan Es Antartika

Apalagi manusia tidak memiliki lapisan lemak di bawah kulit seperti anjing laut atau penguin.

Untuk pemenuhan makanan juga sulit. Menanam tanaman secara hidroponik hanya mungkin dilakukan di rumah kaca.

Sementara untuk membuat produk berkelanjutan untuk kelangsungan hidup manusia, perlu lahan yang luas.

Tinggal di Antartika selama setahun sama dengan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama setahun.

Secara teknis, tidak ada manusia yang seharusnya hidup di salah satu lingkungan ekstrem itu.

Baca juga: Gletser Kiamat Terbesar di Antartika Ini Diprediksi Segera Runtuh, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com