Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/06/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

"Ketika ada gangguan pada penghalang kulit dengan menggigit kuku, ini dapat menyebabkan bakteri masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam, menyebabkan infeksi," kata Bhayani.

Infeksi di sekitar kuku cenderung menyebabkan kemerahan, nyeri dan bengkak di sekitar kuku serta dapat membuat kuku menjadi keras dan tebal.

Dan jika keadaan menjadi sangat buruk, kondisi bisa berakhir dengan nanah yang menumpuk di sekitar kuku dan akhirnya keluar.

Dapat menyakiti gigi atau gusi

Menggigit kuku juga berpotensi mengacaukan mulut Anda.

Baca juga: Apakah Efek Memakai Ulang Pakaian Olahraga yang Kotor?

"Menggigit kuku dapat memiliki efek merusak pada enamel gigi Anda dari waktu ke waktu, yang menyebabkan terkelupas atau patah," ungkap Heather Kunen, DDS, seorang ortodontis dan pendiri Beam Street di Manhattan.

Lebih lanjut, serpihan kuku dan bakteri juga bisa bersarang di antara gigi dan di bawah gusi. Ini akhirnya dapat mengiritasi gusi dan berpotensi membuat infeksi pula.

Membuat nafas bau

Tidak banyak bukti kuat untuk mendukung efek yang satu ini. Tapi saat seseorang menggigit kuku dan kemudian terpapar dengan patogen berbahaya, seseorang tersebut bisa berisiko terkena infeksi oran dan sistemik.

Terpapar mikroorganisme ini dapat secara langsung atau tidak langsung menyebabkan halitosis atau bau mulut.

Baca juga: Apakah Efek Kurang Tidur Berkepanjangan pada Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com