Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Efek Kurang Tidur Berkepanjangan pada Tubuh?

Kompas.com - 28/03/2023, 09:31 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Tidur diperlukan manusia untuk fungsi eksekutif, emosional, dan tubuh. Para ahli menyebut bahwa manusia memerlukan enam hingga delapan jam tidur yang konsisten setiap harinya.

Hanya saja, beberapa orang terkadang mengabaikan betapa krusialnya waktu tidur sehingga mereka terkadang memilih untuk begadang atau bahkan tetap terjaga selama 24 jam.

Lantas apakah kurang tidur itu berbahaya dan apa yang terjadi pada orang yang mengalami kurang tidur berkepanjangan?

Dikutip dari Live Science, Senin (27/3/2023) Dr. Oren Cohen, seorang ahli di bidang tidur dari Mount Sinai Hospital di New York, mengatakan pada tahap kurang tidur, seseorang sulit membedakan antara tidur dan terjaga.

Aktivitas otak mereka sudah menunjukkan sinyal bahwa mereka berada di batas tidur dan bangun, meskipun mereka tampak terjaga. Itu disebut dengan gangguan tidur atau micro-sleep.

Baca juga: Apakah Tidur Terlalu Lama Sama Berisikonya dengan Kurang Tidur?

Jadi meski seseorang yang tidak tidur selama berjam-jam tampak terjaga, tetapi otak mereka tanpa sadar masuk ke dalam semacam tidur yang tidak normal, yang efeknya dapat mencakup interval kurangnya perhatian atau halusinasi.

"Ketika seseorang mengatakan kepada saya bahwa ia belum tidur selama berminggu-minggu, itu hampir tidak mungkin," kata Dr. Alon Avidon yang memimpin Sleep Disorders Center di University of California, Los Angeles.

Efek kurang tidur berkepanjangan

Tapi berapa lama seseorang bisa tetap terjaga dan apa efek sampingnya terhadap tubuh, masih sulit ditentukan.

Centers of Disease Control and Prevention menyebutkan kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan depresi.

Tetapi pada tahap kurang tidur yang kronis, di mana seseorang tidak tidur untuk waktu lama, dampaknya tentu lebih merusak sehingga tidak etis untuk menelitinya pada manusia.

Meski efek kurang tidur yang berkepanjanggan tidak dapat dipelajari, peneliti memiliki data tentang orang-orang dengan penyakit bawaan langka yang disebut fatal familial insomnia (FFI).

Baca juga: Apakah Berbahaya Tidur di Dekat Ponsel?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com