Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

KOMPAS.com - Kebanyakan orang sesekali akan menggigit kuku mereka untuk menghilangkan kutikula yang mengganggu, namun pada beberapa ini bisa menjadi kebiasaan yang sering dilakukan.

Ada juga beberapa orang yang menggigit kuku secara terus-menerus sebagai bentuk kebosanan atau stres yang akhirnya menjadi kebiasaan.

Padahal tanpa disadari kebiasaan menggigit kuku terus-menerus yang tidak tampak seperti masalah besar dapat mengakibatkan efek tertentu.

Efek menggigit kuku

Apa saja, berikut seperti dikutip dari Live Strong, Jumat (9/6/2023).

Menggigit kuku sebabkan masalah kesehatan

Seorang dokter penyakit menular di Texas Health Resources, Nikhil Bhayani, MD memaparkan orang yang menggigit kuku lebih sering terkena pilek dan infeksi saluran cerna.

Pasalnya, area di sekitar kuku adalah rumah bagi lebih banyak bakteri jahat, sehingga saat efek menggigit kuku dapat membantu kuman masuk ke dalam tubuh.

Menurut jurnal Oral Microbiology and Immunology, itu termasuk kuman penyebab penyakit seperti E.coli.

Ujung jari tidak hanya bersentuhan dengan lebih banyak permukaan daripada bagian tangan yang lain, tapi area di bawah kuku lebih hangat dan lebih lembap daripada bagian tangan yang lain.

Hal tersebut menjadikannya tempat berkembang biak yang nyaman bagi bakteri jahat.

Dan saat mengigigit kuku, semua kuman itu dipindahkan langsung ke mulut. Mereka dapat dengan mudah menginfeksi dan membuat lebih mungkin jatuh sakit.

Meningkatkan risiko infeksi kulit

Efek menggigit kuku atau mengunyah kutikula dapat merusak kulit Anda dan menimbulkan luka terbuka kecil tempat bakteri di jari Anda dapat dengan mudah masuk.

"Ketika ada gangguan pada penghalang kulit dengan menggigit kuku, ini dapat menyebabkan bakteri masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam, menyebabkan infeksi," kata Bhayani.

Infeksi di sekitar kuku cenderung menyebabkan kemerahan, nyeri dan bengkak di sekitar kuku serta dapat membuat kuku menjadi keras dan tebal.

Dan jika keadaan menjadi sangat buruk, kondisi bisa berakhir dengan nanah yang menumpuk di sekitar kuku dan akhirnya keluar.

Dapat menyakiti gigi atau gusi

Menggigit kuku juga berpotensi mengacaukan mulut Anda.

"Menggigit kuku dapat memiliki efek merusak pada enamel gigi Anda dari waktu ke waktu, yang menyebabkan terkelupas atau patah," ungkap Heather Kunen, DDS, seorang ortodontis dan pendiri Beam Street di Manhattan.

Lebih lanjut, serpihan kuku dan bakteri juga bisa bersarang di antara gigi dan di bawah gusi. Ini akhirnya dapat mengiritasi gusi dan berpotensi membuat infeksi pula.

Membuat nafas bau

Tidak banyak bukti kuat untuk mendukung efek yang satu ini. Tapi saat seseorang menggigit kuku dan kemudian terpapar dengan patogen berbahaya, seseorang tersebut bisa berisiko terkena infeksi oran dan sistemik.

Terpapar mikroorganisme ini dapat secara langsung atau tidak langsung menyebabkan halitosis atau bau mulut.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/10/110000423/apakah-efek-sering-menggigit-kuku-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke