KOMPAS.com - Beberapa orang dilahirkan dengan penis berukuran kecil yang tidak normal atau disebut mikropenis.
Mikropenis biasanya terjadi karena kurangnya testosteron janin, yang dapat disebabkan oleh banyak kondisi, termasuk yang disebut hipogonadisme hipogonadotropik.
Gangguan ini terjadi ketika hipotalamus otak tidak menghasilkan hormon yang cukup untuk merangsang testis.
Tanpa hormon ini, testis tidak akan menghasilkan testosteron yang cukup untuk pertumbuhan dan fungsi penis.
Baca juga: Mengenal Mikropenis, Kondisi Penis Kecil yang Tidak Normal
Dokter akan mendiagnosis mikropenis melalui pemeriksaan fisik. Diagnosis tersebut dapat ditemukan saat pasien masih bayi atau anak-anak.
Dokter akan mengukur panjang penis dan membandingkannya dengan panjang rata-rata orang lain yang seusia.
Tidak ada obat untuk mikropenis. Tetapi, jika dokter mendiagnosis anak Anda memiliki mikropenis, mereka dapat memberikan terapi hormon untuk membantu pertumbuhan penis.
Peluang untuk pengobatan yang berhasil lebih besar jika dokter menemukan kondisi tersebut saat pasien masih bayi.
Cara mengatasi mikropenis bergantung pada penyebabnya. Dilansir dari WebMD, pilihan pengobatan mikropenis meliputi:
Baca juga: Penyebab dan Pertolongan Pertama Gancet, Penis Tersangkut di Vagina
Cara inilah yang pertama kali digunakan dokter untuk mengobati mikropenis, yakni memberikan hormon testosteron.
Dokter akan mengamati bagaimana penis merespons hormon pertumbuhan. Sebelumnya, dokter menyuntikkan testosteron atau mengoleskannya sebagai gel atau salep.
Jika pemberian testosteron tidak kunjung membantu, dokter mungkin akan mencoba perawatan hormonal lainnya.
Dokter hanya mempertimbangkan perawatan ini jika opsi lain tidak berhasil. Pasalnya, phalloplasty atau bedah rekonstruksi mikropenis untuk anak kecil bisa berisiko, sedangkan pembedahan untuk dewasa muda dan dewasa jauh lebih umum.
Baca juga: Kasus Langka Pertama di Dunia, Seorang Bayi Lahir dengan 3 Penis
Jika masalah hormonal yang menyebabkan mikropenis, biasanya terapi testosteron dapat direspons dengan baik. Dengan perawatan, penis dapat tumbuh, meski mungkin masih sedikit di bawah ukuran rata-rata.
Mikropenis berkembang selama kehamilan atau sebelum bayi lahir. Menurut Verywell Health, salah satu kemungkinan penyebab mikroplastik adalah rendahnya produksi human chorionic gonadotropin (hCG) selama awal kehamilan. Hormon hCG adalah hormon yang merangsang perkembangan tesis untuk menghasilkan testosteron.
Setelah kehamilan berusia 14 minggu, pertumbuhan penis dipengaruhi oleh hormon lain, yang dikenal sebagai hormon luteinizing (LH).
LH juga merangsang testosteron dalam Leydigsel testis. Jika produksi LH atau testosteron terhambat, panjang penis anak mungkin akan terpengaruh.
Baca juga: Ketahui Penyebab dan Dampak Hipospadia, Kelainan Penis Bawaan Lahir
Selain itu, genetika juga dapat berperan sebagai penyebab mikropenis. Meskipun tidak ada gen tunggal yang menyebabkan mikropenis, kondisi ini umumnya terkait dengan kelainan kromosom seperti:
Kemudian, meski tidak umum, beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan pestisida terklorinasi selama kehamilan dapat menyebabkan mikropenis dan kelainan genital lainnya pada bayi laki-laki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.