Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kulit Kendur dengan Gabungan Dermal Filler dan Biostimulator

Kompas.com - 15/05/2024, 23:50 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Siapa sih yang tak ingin punya kulit yang sehat, halus, lembut, dan terlihat segar? Bahkan, tren kecantikan terbaru saat ini memang menunjukan kualitas kulit yang baik banyak menjadi tujuan utama.

Contohnya saja banyak orang berlomba-lomba punya skin barrier yang sehat atau memiliki glass skin.

Baca juga: Studi: Kesehatan Kulit Berhubungan dengan Kondisi Usus

Salah satu cara yang ditempuh untuk mendapatkan kulit yang mulus dan sehat adalah merangsang produksi kolagen. Dikutip dari Kaplan MD, kolagen tidak hanya membantu membuat kulit menjadi elastis dan terhidrasi dengan baik tapi juga memperkuat skin barrier.

Tidak heran, Ketika produksi kolagen meningkat, kulit terasa lebih sehat, halus, lembut, dan segar.

Sebaliknya, Ketika kolagen menurun, kulit menjadi kendur dan kehilangan volumenya. Dalam penglihatan kita, kulit menjadi melorot dan lebih tipis.

Tentunya, ini membuat wajah terlihat lebih tua. Jika sudah begini, ada beberapa perawatan yang bisa ditempuh untuk mengatasinya.

Jika merunut tren kecantikan di Indonesia, salah satu prosedur yang cukup diminati untuk mengatasi masalah ini adalah dermal filler. Tujuannya adalah menambah volume pada kulit yang sudah muai kendur dan memperbaiki fitur wajah.

Perawatan popular lainnya adalah biostimulator. Prosedur kedua ini makin popular karena kemampuannya merangsang produksi kolagen.

Beberapa penelitian menunjukkan, penggunaan biostimulator seperti kalsium hidroksilapatit (CaHA), polikaprolakton (PCL), poli-L-laktida (PLLA), dan polidokanol (PDO) telah terbukti efektif dalam merangsang produksi kolagen, menghasilkan kulit yang lebih kencang, cerah, dan mengurangi kerutan. 

Meskipun efek biostimulator lebih tahan lama (sekitar 2 tahun), prosesnya memerlukan waktu sekitar 1 bulan untuk terlihat hasilnya.

Baca juga: Mengapa Muncul Kerutan di Kulit Seiring Bertambahnya Usia?

Kedua perawatan kecantikan ini pada akhirnya memberikan efek kencang dan mengurangi kerutan di wajah.

Jika Anda bertanya apakah kedua prosedur ini bisa dilakukan secara bersamaan, maka jawabannya adalah bisa. Bahkan, saat ini di kedua prosedur ini telah disatukan menjadi sebuah produk Hybrid.

Hal ini dijelaskan oleh Head of Neauvia Division di Indonesia Gatot Widagdo, SFarm Apt.

"Mengamati tren terbaru dan mempertimbangkan kelebihan serta kekurangan dari kedua treatment tersebut, Neauvia menciptakan produk Hybrid yang menggabungkan Dermal Filler Hyaluronic Acid dengan Biostimulator CaHA dalam satu produk bernama Neauvia Stimulate," Jelas Gatot

Inovasi baru ini diperkenalkan oleh PT Regenesis Indonesia dalam Seminar Neauvia yang dilangsungkan pada Senin (13/5/2024) di jakarta, yang dihadiri Dokter- dokter Spesialis Dermatologi dan Venerologi Estetik serta GP Aesthetic.

Keunggulan produk ini juga sempat dipaparkan oleh Profesor Nicola Zerbinati, pencipta Formulasi Neauvia yang juga menjabat sebagai Ketua Federasi Dokter Estetika Italia saat ini.

"Dengan kandungan Hyaluronic Acid, hasilnya dapat terlihat langsung setelah treatment, sementara Biostimulator CaHA merangsang produksi kolagen dalam tubuh, memperpanjang efek treatment hingga 2 tahun," ungkap Zerbinati. 

"Neauvia Stimulate juga dilengkapi dengan CrossLink PEG, menjadikannya satu-satunya Dermal Filler yang tahan terhadap panas dan aman bagi dari alergi," tambahnya.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Kolagen untuk Kulit?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com