Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 19:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lobster adalah salah satu hewan laut yang hidup di daerah berbatu atau berlumpur. Mereka mengandalkan pigmen biru khusus untuk berbaur dengan lingkungan mereka dan menghindari di mangsa oleh predator.

Namun, bukan hanya dinikmati predator laut saja, lobster ini pun jadi incaran manusia.

Menariknya, setelah terhidang di meja krustasea ini berubah warna menjadi merah cerah. Bukan lagi kebiruan seperti saat berada di perairan.

Mengapa transformasi warna dramatis dari lobster ini bisa terjadi?

Dikutip dari Live Science, Selasa (30/5/2023) ilmuwan telah berjuang untuk memahami perubahan pigmen ini sejak tahun 1870-an.

Perkembangan ilmu pengetahuan kemudian mengungkap bahwa perubahan warna lobster ini disebabkan karena dua molekul bernama crustacyanin dan karotenoid (pigmen yang bertanggung jawab atas warna merah, kuning, dan oranye cerah) yang disebut astaxanthin.

Baca juga: Mengapa Hewan Terkadang Membunuh dan Memakan Anaknya?

Lobster tidak bisa membuat astaxanthin sendiri, jadi mereka mendapatkannya dari makanan mereka.

"Flamingo memakan udang dengan beta-karoten dan berubah menjadi merah muda. Sementara saat lobster memakan astaxanthin, itu diserap ke dalam tubuh mereka," terang Anita Kim, asisten ilmuwan dari New England Aquarium di Boston.

Perubahan warna lobster

Akan tetapi, itu bukan proses yang sederhana. Astaxanthin berwarna merah, tetapi lobster hidup berwarna hijau kebiruan.

Baru pada tahun 2002, peneliti menemukan bahwa protein crustacyanin pada lobster mengubah warna pigmen astaxanthin dengan memutar molekul dan mengubah caranya memantulkan cahaya.

Baca juga: Mengapa Alien Tidak Pernah Terdeteksi?

Ilustrasi Lobster Duri yang memanfaatkan medan magnet untuk bermigrasicanva.com Ilustrasi Lobster Duri yang memanfaatkan medan magnet untuk bermigrasi

"Ketika astaxanthin bebas, warnanya merah. Ketika terikat dengan crustacyanin, warnanya menjadi biru," kata Michele Cianci, ahli biokimia di Marche Polytechnic University di Italia.

Lalu saat lobster dipanaskan hingga suhu tinggi, crustacyanin melepaskan astaxanthin, membiarkan pigmennya terurai dan menunjukkan warna aslinya.

Saat lobster dipanaskan, molekul crustacyanin kehilangan bentuknya dan mengatur ulang dengan cara yang berbeda.

Perubahan fisik pada bentuk protein ini lah yang berdampak nyata pada warna lobster.

Baca juga: Mengapa Kuda Nil Marah Saat Melihat Manusia?

"Saat crustacyanin dipanaskan, ia melepaskan astaxanthin, memungkinkan pigmen menjadi merah kembali," terang Cianci.

Para ilmuwan telah memahami kimianya, tetapi mereka masih belum sepenuhnya memahami fisika tentang bagaimana crustacyanin dapat secara temporer dan reversibel membuat pigmen merah menjadi biru.

Beberapa kelompok penelitian menggunakan berbagai teknik untuk mengetahui bagaimana crustacyanin dan astaxanthin bekerja sama untuk memantulkan cahaya biru.

"Mengapa astaxanthin berwarna biru saat terikat sedang diselidiki," tambah Cianci.

Baca juga: Mengapa Kadal Bertanduk Menyemprotkan Darah dari Matanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com