Ahmad menambahkan bahwa gejala reinfeksi Covid-19 yang ditimbulkan oleh BA.4 maupun BA.5, umumnya tidak menunjukkan gejala spesifik, karena cenderung mirip seperti flu biasa.
Kemungkinan pada mereka yang terinfeksi Covid dengan gejala ringan ini dikarenakan, mayoritas orang sudah memiliki antibodi akibat infeksi dari varian sebelumnya, atau telah mendapat kekebalan dari vaksin.
Meskipun sudah divaksin dan pernah terinfeksi Covid BA.4, masih bisa terkena BA.5.
Ahmad mengingatkan, reinfeksi Covid-19 yang disebabkan oleh BA.4 atau BA.5 perlu diwaspadai oleh mereka yang memiliki komorbid, lansia, atau belum pernah divaksin dan atau belum menerima vaksin booster.
Seperti diberitakan Kompas.com edisi 23 Juni 2022, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K) menyampaikan gejala BA.4 dan BA.5 hampir sama dengan varian Omicron sebelumnya.
Baca juga: Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Bagaimana Karakteristiknya?
Sebab, kedua subvarian tersebut merupakan turunan varian Omicron, sehingga gejalanya tidak jauh berbeda.
Berikut beberapa gejala subvarian BA.4 dan BA.5 yang banyak dilaporkan pasien.
Sedangkan, pada pasien yang terinfeksi dengan gejala Covid sedang, menunjukkan tanda-tanda infeksi Covid-19 yang tidak jauh berbeda, sepeti merasakan keluhan hilangnya indera perasa, penciuman hingga sesak napas.
Baca juga: Ketahui Gejala Subvarian BA.4 dan BA.5, Keturunan Omicron yang Sudah Ditemukan di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.